TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Joshua berharap bisa menghadapi Tyson Fury dalam penyatuan gelar juara kelas berat, Desember 2020. Namun kedua petinju harus menang dalam pertandingan sebelumnya.
Joshua, yang menggengam gelar IBF, WBA, WBO, mengatakan Fury berada di titik tertinggi dalam karirnya saat ini karena kemenangannya atas juara kelas berat WBC Deontay Wilder pada 22 Februari 2020. Tetapi jika Fury menang lagi dalam pertarungan trilogi mereka pada 18 Juli 2020, maka dia akan menghadapi salah satu dari petinju muda.
Joshua (23-1, 21 KO) harus mengalahkan Kubrat Pulev (28-1, 14 KO) pada 20 Juni 2020 di London, dan promotor Bob Arum sudah memperkirakan bahwa AJ akan kalah dalam pertarungan itu. Akan sangat buruk bagi Joshua jika ia sampai kalah dari Pulev karena impiannya menghadapi Fury berantakan.
Andy Ruiz Jr. sudah mengalahkan Joshua tahun lalu dengan menghentikannya di ronde ke-7 untuk menggagalkan mimpinya melawan Wilder. Fury kemudian menggagalkan rencana Joshua menghadapi Wilder dengan menghentikannya di ronde ke-7 Februari 2020.
“Pertarungan bisa terjadi ketika Tyson Fury mengalahkan Deontay Wilder, dan aku bisa melewati Kubrat Pulev. Jika Fury ingin pertarungan itu terjadi, itu akan terjadi. Selamat atas penampilan terakhirnya,” kata Joshua ke Landandover.
“Dia memiliki dua perkelahian yang bagus dalam karirnya, menurut saya, Klitschko, dan Wilder, dan dia berhasil memenangkan keduanya sehingga dia berada di posisi yang tinggi sekarang. Tetapi dia harus berhati-hati dengan apa yang dia inginkan karena para petinju muda akan datang,” kata Anthony Joshua.
BOXINGNEWS24
