TEMPO Interaktif, Jakarta: Juara dunia catur tingkat pelajar, Yuni Veronika, telah kembali ke kampung halamannya di Riau, Kamis (21/8), setelah sempat terkatung-katung di Jakarta.
Sebelumnya, Yuni bersama ayahnya, Sudirman, menjalani hidup yang tak menentu usai menghadiri perayaan Detik-detik Proklamasi bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Dia sudah pulang kemarin sore," kata Ma'mun, warga Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (22/8).
Menurut Ma'mun, Kamis pagi Sudirman bersama Yuni pergi ke Gedung MPR di Senayan. Siang harinya ada mobil berpelat merah datang ke penampungan Yuni. "Mereka lalu ke KONI," kata Ma'mun. Dari KONI, lanjut Ma'mun, Yuni diterbangkan ke Riau. Tempo yang berusaha menghubungi nomor ponsel Sudirman untuk meminta keterangan terperinci, namun tak tersambung.
Akhir Juli lalu, Yuni, siswa kelas 5 SDN 09 Kuala Terusan Riau, berhasil meraih medali emas dalam 4th World School Chess Championship 2008 untuk kategori beregu. Ia pun berhasil merebut perunggu untuk kategori perorangan kelompok umur putri di bawah 11 tahun.
Prestasi itu membuat Yuni diberi kesempatan bertemu Presiden SBY pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Minggu (17/8) pagi.
Esok harinya, ia pun direkomendasikan untuk menghadiri pada acara silahturahmi dengan Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono beserta anggota kabinet bersatu di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Bersama Yuni juga diundang sebelas juara dunia bidang catur, matematika, dan fisika.
Ketika Tempo menghubungi Kristianus Liem, Humas PB Percasi, lewat sambungan telepon internasional untuk mendapatkan konfirmasi soal ini, ponselnya pun tak aktif. Kristianus kini tengah berada di Malaysia untuk menemani para pecatur Indonesia dalam kejuaraan catur internasional Malaysia Open 2008.
MUHAMMAD NUR ROCHMI