TEMPO.CO, Jakarta - Mike Tyson tiba-tiba bicara soal kematian. Dalam wawancara dengan Sportsman, ia menjelaskan mengapa dia berharap mati. "Hidup mungkin lebih rumit daripada mati untuk saya," katanya.
Iron Mike, 53 tahun, telah menjalani kehidupan yang lebih berwarna daripada kebanyakan - penuh dengan kejayaan sekaligus kehancuran.
Mike Tyson adalah salah satu juara kelas berat paling ditakuti pada 1980-an. Tyson adalah petinju paling ditakuti di planet ini, dan di masa jayanya ia adalah salah satu petinju terbesar yang pernah hidup.
Gayanya yang mengintimidasi dan ganas membuatnya mendapat julukan "Manusia Paling Jahat di Planet Ini", tetapi kariernya ia rusak sendiri dengan perilaku kontroversialnya baik di dalam maupun di luar ring.
Tyson selalu sesumbar dia siap untuk membunuh atau mati selama karirnya 58-6-2.
“Saya tahu ada kemungkinan bahwa saya bisa mati selama pelatihan, selama perkelahian. Saya tahu itu," katanya seperti dikutip Sportman, 16 Maret 2020. “Kepercayaan diri itu adalah mekanisme bertahan hidup."
"Tapi sekarang, dari pengalaman saya, dari apa yang saya yakini, semakin saya tahu tentang tidak ada, semakin saya siap mati."
Mike Tyson tampil lebih rendah hati dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan ia tak malu menangis di depan umum seperti diperlihatkan saat berbincang dengan legenda tinju Sugar Ray Leonard. Iamengungkapkan bahwa kehilangan faktor ketakutannya telah membuatnya merasa hampa.
Ketika ditanya apakah dia ingin mati sekarang, dia menjawab, “Ya. Saya tidak takut."
“Hidup mungkin lebih rumit daripada mati untukku. Keyakinan itu, saya tidak tahu apakah itu benar. Karena hidup membutuhkan banyak keberanian. Tanpa keberanian, Anda tidak bisa menangani hidup."
“Hidup adalah perjalanan, hidup adalah perjuangan. Orang-orang memiliki segalanya dan mereka masih tidak bisa melakukannya, mereka berjuang. Kita menganggap diri kita terlalu serius," kata Mike Tyson.
SPORTSMAN | TALKINGSPORT
