TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona yang semakin meluas membuat pelatnas angkat besi memberlakukan isolasi kepada para atletnya yang akan berlaga di ajang Olimpiade 2020. Pelatih kepala tim angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja menyatakan bahwa isolasi tersebut ternyata membawa berkah karena para atlet kini fokus berlatih dan tak keluyuran kemana-mana.
Dirdja menyebutkan bahwa Eko Yuli Irawan dan rekan-rekan kini lebih banyak menghabiskan waktunya di Wisma Kwini, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi Pelatnas.
"Jadi dibalik corona ini ada hikmah yang kita dapat, jadi atlet lebih fokus, kerjaannya latihan, makan, istirahat, latihan, nggak ke mana-mana lah," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 23 Maret 2020.
Menurut dia, seluruh lokasi Mess Kwini sudah dilakukan penyemprotan disifektan. Dirdja juga menyebutkan seluruh tamu yang mau berkunjung dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Untuk mengusir kebosanan para atlet, Didja mengatakan,, seluruh kamar telah dilengkapi jaringan televisi kabel dan akses internet.
"Yang jelas dibalik corona, lebih kita lebih care ke orang, lebih care dengan kebersihan," ungkap dia.
Sebelumnya, lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, mengatakan tetap siap untuk mengikuti Olimpiade 2020 meski penyebaran virus corona telah mengganggu beberapa babak kualifikasi yang seharusnya diselenggarakan. Peraih medali perak Olimpiade 2016 ini mengatakan bahwa Pelatnas Angkat Besi tetap berjalan dengan berpatok pelaksanaan Olimpiade pada 24 Juli-9 Agustus 2020.
"Kami juga persiapannya sesuai jadwal," ungkap dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 Maret 2020.
Atlet berusia 30 tahun mengatakan penundaan babak kualifikasi tidak menganggu persiapannya secara pribadi. "Kalau saya tidak terpengaruh karena poin saya sudah cukup untuk lolos ke Olimpiade, memang ada beberapa teman yang masih harus mengejar poin untuk dapat tiket. Itu yang kasihan," kata dia.
Saat ini angkat besi telah meloloskan dua atlet ke Olimpiade Tokyo 2020. Satu tiket telah dikantongi Eko Yuli dari kelas 61 kilogram putra. Sedangkan Windy Cantika Aisah dari kelas 49 kilogram putri.