TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra, diduga terinfeksi virus corona setelah pulang dari ajang All England di Birmingham, Inggris dua pekan lalu. PBSI pun melakukan isolasi terhadap pelatnas Cipayung.
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto membenarkan bahwa Hendry merasakan gejala seperti terjangkit virus corona saat menjalani isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung. Saat ini, menurut dia, status Hendry adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sedang menunggu hasil tes yang dilakukan tim dokter.
"Memang betul, saat ini Hendry Saputra dinyatakan sebagai PDP dan masih harus mengikuti serangkaian test Covid-19. Kami telah menerima laporan dari tim dokter bahwa Hendry tengah menunggu swab test untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak," kata Budiharto melalui keterangan tertulis, Selasa, 21 Maret 2020.
Budiharto menyatakan bahwa PP PBSI telah melakukan isolasi terhadap semua orang yang berkontak langsung dengan Hendry terhitung sejak ia menyampaikan keluhan seputar kondisi kesehatannya yang menurun. Menurut Budiharto, Pelatnas Cipayung kini benar-benar tertutup dan tidak ada arus keluar masuk.
Selain itu, PBSI pun menyatakan akan melaporkan kejadian ini kepada Federasi Badminton Dunia (BWF). Pantauan tim dokter PBSI kepada tim All England pun semakin intens, masa isolasi mandiri tim All England juga diperpanjang hingga awal April.
"Betul, akan kami laporkan ke BWF hari ini, karena Hendry merupakan salah satu dari anggota tim yang ke All England. Saat ini PBSI juga terus berusaha untuk menekan potensi penyebaran Covid yang tengah mewabah di Indonesia, salah satunya dengan kebijakan menutup full akses pelatnas," tutur Budiharto.
Anggota tim dokter PBSI, dr. Octaviani mengatakan bahwa gejala awal yang disampaikan Hendry yakni merasa demam, lemas, mual, makanan tidak bisa masuk. Tim medis, kata dia, menemukan banyak flek di paru-paru kiri setelah dilakukan CT Scan, sedangkan Hendry tidak memiliki riwayat sakit paru-paru.
"Untuk memastikan bahwa apakah terjangkit Covid-19, memang harus dilakukan swab test. Ini yang masih kami tunggu sampai sekarang," ujar Octaviani.
Budiharto menambahkan, bahwa para pelatih yang tidak tinggal di asrama Pelatnas Cipayung, juga telah diinstruksikan untuk tidak datang ke Pelatnas Cipayung hingga akhir pekan ini.
Pada ajang All England dua pekan lalu, Indonesia mengirimkan sejumlah atlet terbaiknya. Pasangan ganda campuran Praveen Jordan - Melati Daeva Oktavianti mempersembahkan satu gelar juara.