TEMPO.CO, Jakarta- Rencana membangun Rumah Indonesia di Olimpiade 2020 sebagai ajang promosi pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032 tidak mendapatkan rekomendasi dari Komite Olimpiade Intenasional (IOC).
"Oleh IOC kita belum diizinkan membangun Rumah Indonesia. Akhirnya batal, nggak ada urusan dengan corona," kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari kepada Tempo, Selasa, 24 Maret 2020.
Menurut Oktohari, KOI ingin proses pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 berjalan sesuai prosedur dari IOC. Ia menyebutkan bahwa kecenderungan IOC supaya memilih Indonesia terus dirawat dengan mematuhi rekomendasi yang diberikan.
"Contohnya mereka bilang, saran mereka tidak menggunakan pihak ketiga. Saya sudah banyak di-approve oleh orang-orang yang tahu kita bidding Olimpiade 2032, tapi saya sampaikan ke mereka bahwa IOC tidak berkenan jika kerja sama dengan pihak ketiga yang konsekuensinya memperbesar biaya," ungkap dia.
Oktohari menyebutkan sebagai gantinya, IOC bakal mengirimkan tenaga ahli untuk membantu Indonesia membuat proposal untuk bidding Olimpiade 2032. "Supaya proses bisa lebih efisien," ucapnya.
Presiden Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) ini juga menjelaskan bakal memakssimalkan komunikasi dengan anggota IOC supaya bisa mendapat suara mayoritas ketika voting untuk pemilihan tuan rumah Olimpiade 2032.
Menurut dia, KOI bakal terus berkomunikasi dengan IOC perihal cara menarik simpatik dari negara-negara pemilik suara. "Kita mau bikin semuanya satu pintu, supaya IOC juga tidak merasa dilangkahi, terus mereka bisa ikut tanggung jawab apapun hasilnya ini proses yang kita lakukan sama-sama dengan IOC," ungkap Oktohari.
Sebelumnya, Penanggung jawab House of Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo, Rafiq Hakim Radinal, menyebutkan kebutuhan dana promosi untuk menjadi calon tuan rumah Olimpiade 2032 sekitar Rp 200 miliar. Ia menyebutkan anggaran itu bakal digunakan membangun Rumah Indonesia beserta fasilitas pendukung di sekitar Wisma Atlet Tokyo saat Olimpiade 2020 digelar.
"Biayanya untuk pembangunan dan isinya yang merupakan fasilitas promosi yang bakal disediakan," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 Februari 2020.
Mantan Sekretaris Jenderal Federasi Equestrian Indonesia (EFI) itu menyebutkan keberadaan Rumah Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 merupakan kerja sama KOI dengan Kementerian Perdagangan. Ia mengatakan Rumah Indonesia bakal disulap menjadi lokasi pameran Kemendag. "Apalagi Indonesia lagi bikin pameran juga di Dubai, jadi sekalian," kata dia.