TEMPO.CO, Jakarta- Kementerian Pemuda dan Olahraga menghormati sepenuhnya keputusan bersama Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan The Tokyo 2020 Organising Committee yang menunda pelaksanaan Olimpiade 2020.
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatajan bahwa Presiden IOC Thomas Bach dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah berkomunikasi membahas kepastian Olimpiade Tokyo di tengah merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.
"Dalam pertemuan virtual antara kedua pimpinan tersebut yang penuh keakraban, keduanya menunjukkan sikap keprihatinan atas merebaknya virus tersebut dan banyaknya korban yang jatuh," kata Gatot, Selasa, 24 Maret 2020.
Kemenpora, kata Gatot juga mengapresiasi sikap bijaksana dari pimpinan IOC dan Pemerintah Jepang yang lebih mengutamakan keselamatan seluruh atlet dan semua pihak yang akan terlibat dalam ajang olahraga tersebut. Event Olimpiade diusahakan dapat terlaksana paling lambat musim panas tahun 2021.
Kemenpora mendukung sepenuhnya kesepakatan tersebut yang memastikan bahwa Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung paling lambat tahun depan akan digabung dengan Paralimpik, sehingga akan bernama Olympic and Paralympic Games Tokyo 2020.
"Khusus kepada NOC (National Olympic Committee) Indonesia, NPC (National Paralympic Committee) Indonesia dan seluruh pimpinan cabor serta para atlet yang sudah cukup lama melakukan persiapan, Kemenpora sepenuhnya percaya bahwa mereka ini tentu sangat memahami, karena penundaan ini tidak hanya berdampak pada Indonesia, tetapi juga seluruh negara di dunia, dan apalagi kerepotannya yang dialami Pemerintah Jepang," ungkap dia.
Oleh karena itu, Kemenpora berharap mereka ini para atlet khususnya yg sudah dan belum lolos kualifikasi olimpiade dan paralimpik untuk tetap semangat dalam berlatih dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi akibat masih merebaknya virus corona.
"Kemenpora minta kepada pihak-pihak yang melakukan pelatnas untuk mengutamakan social and physical distance, menjaga kesehatan sesuai protokol olahraga dan jika terpaksa dengan long distance supervision serta disesuaikan dengan anggaran yang tersedia," ucap Gatot.
Menurut dia, Kemenpora bersama NOC dan NPC akan segera melakukan evaluasi kebutuhan anggaran yang tersedia karena pemerintah sedang memfokuskan pada penanganan pencegahan merebaknya virus corona. Gatot mengatakan komitmen pemerintah dan NOC Indonesia bagi rencana promosi Indonesia untuk bidding Olimpiade 2032 tetap tidak berubah.
"Itulah sebabnya Pemerintah Indonesia dan NOC dalam sikapnya terhadap rencana jadi atau ditundanya Olimpiade Tokyo 2020 berada pada posisi tidak ingin merepotkan IOC dan Pemerintah Jepang serta NOC Jepang plus Tokyo Olympic Games Organizing Committe," kata Gatot.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden IOC Thomas Bach sepakat bahwa penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo ditunda setahun. Abe dan Bach berbicara melalui telepon pada hari Selasa untuk membahas apa yang harus dilakukan terkait dengan Olimpiade. Pembicaraan itu dilakukan menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini.
IRSYAN HASYIM