TEMPO.CO, Jakarta- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memprediksi penyelesaian venue untuk PON 2020 akan molor menyusul keputusan Pemerintah Provinsi Papua membatasi akses keluar masuk wilayah itu untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP) Ditjen Cipta Karya, Iwan Suprijanto mengatakan dengan adanya pembatasan akses maka mobilisasi material konstruksi untuk pembangunan venue PON 2020 bakal terhambat.
"Kalau informasinya per hari ini di Papua semacam lockdown, pasti terdampak (jadi) terpaksa lebih slow," kata dia kepada Tempo, Kamis, 26 Maret 2020.
Menurut dia, sejak awal pembangunan telah dibuat rencana mitigasi dengan mengutamakan penggunaan material lokal. Ia menyebut untuk kebutuhan bahan baku impor telah berada di Papua secara keseluruhan.
"Kemarin saja untuk (venue) akuatik sudah semua, nggak ada masalah kalau itu. Kalau yang lain jangankan material impor, material misalnya ready mix dan sebagainya sekarang produksinya stop di Papua," ungkap dia.
Akses masuk pelabuhan laut di Papua ditutup hari ini, Kamis, 26 Maret 2020. Penutupan dilakukan sebagai upaya pencegahan, pengendalian dan penanggulangan corona atau Covid-19 khususnya di Papua.
"Sesuai pencegahan, pengendalian dan penanggulangan Covid-19 dengan pembatasan sosial yang diperluas tersebut, di mana salah satunya dengan melakukan penutupan pelabuhan khusus penumpang mulai berlaku tanggal 26 Maret sampai dengan 9 April 2020," ujar Kepala Kantor Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura Ferra J. Alfaris di Jayapura dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 Maret 2020.
Iwan mengatakan, pembatasan akses bukan hanya mengganggu pembangunan venue PON 2020 tapi juga proyek konstruksi di seluruh Papua. Ia memberi contoh bakal ada kendala untuk mendatangkan pekerja dari luar Papua. "Kita tidak bisa mendatangkan alat berat lagi dari luar, padahal resources di Papua sangat terbatas," ungkap dia.
Iwan pun memprediksi proses pembangunan arena pertandingan untuk PON bakal molor. Awalnya, kata dia seluruh venue telah selesai pada Juni 2020. "Ini kita sedang siapkan mitigation plan-nya menghadapi situasi seperti ini," kata dia.
Menurut dia, penyusunan rencana mitigasi bakal menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah. "Sangat tergantung dengan perkembangan situasi terbaru dari satgas penanganan Covid-19. Kebijakan lokal seperti gubernur. Itu yang sangat mempengaruhi," kata dia.
Terkait kondisi di Papua, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi rencana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional PON 2020 .
"Untuk PON, kami akan mengevaluasi perkembangannya bulan depan. Pemerintah harus bicara dengan KONI Pusat dan KONI Daerah serta para pimpinan cabang olahraga untuk mengambil keputusan. Gak bisa diputuskan sepihak," ujar Amali saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 Maret 2020.
Menurut rencana, PON 2020 digelar 20 Oktober sampai 2 November di empat wilayah yaitu Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Marauke.