TEMPO.CO, Jakarta - Bos tim Monster Yamaha, Massimo Meregalli, memprediksi MotoGP musim ini baru akan dimulai pada Juli. Melihat perkembangan pandemi virus corona saat ini, dia menyatakan bahwa MotoGP musim ini kemungkinan besar hanya akan digelar sebanyak 12 hingga 13 seri.
Meregalli menyatakan bahwa perkembangan pandemi virus corona di seluruh dunia saat ini masih belum menunjukkan penurunan. Karena itu, menurut dia, MotoGP kemungkinan besar baru akan dimulai pada Juli.
"Secara pribadi saya kira tak mungkin menggelar balapan sebelum Juli. Saya mendukung pandangan bahwa 12 hingg 13 balapan dan semusim ini merupakan angka yang cukup adil," kata Meregalli dalam wawancara dengan laman GPOne.
Musim MotoGP tahun ini memang mengalami pengunduran setelah pandemi virus corona terjadi. Seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar, sempat berjalan namun hanya memainkan kelas Moto2 dan Moto3, tak ada kelas utama MotoGP.
Dorna sebagai promotor MotoGP pun menyatakan telah menunda seri MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol, yang rencananya akan digelar pada 3 Mei mendatang. Jika benar seri MotoGP baru akan digelar pada Juli, maka seri pertama kelas utama MotoGP akan digelar di Sirkuit KymiRing, Finlandia.
Sejumlah seri bergengsi pun dipastikan akan hilang seperti seri MotoGP Barcelona, MotoGP Jerman, MotoGP Belanda dan seri MotoGP Italia di Sirkuit Mugello. Meskipun demikian, Dorna belum mengeluarkan suara terkait pemangkasan jumlah seri MotoGP musim ini.
Soal persiapan Yamaha, Meregalli sangat optimis. Menurut dia, pembalap mereka Maverick Vinales menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dengan motor barunya. Bahkan, Meregalli menyatakan bahwa Vinales berpeluang besar menjuarai seri perdana MotoGP musim ini.
"Maverick sangat cepat, dia mendapatkan kepercayaan diri pada kecepatan motor dan juga ban yang dia gunakan. Dari apa yang saya lihat saat tes, saya bisa mengatakan bahwa Vinales bisa memenangkan seri balapan pembuka," kata Meregalli
GP ONE