TEMPO.CO, Jakarta - Cerita tentang Mike Tyson tak pernah habis. Laman Givemesport, 28 Maret 2020, mengunggah kisah di balik kemenangan atas Clifford Etienne dalam pertandingan yang hanya berlangsung 49 detik.
Pertandingan itu digelar pada Februari 2003 setelah Tyson dikalahkan dengan KO oleh pemegang tiga gelar juara versi WBC, IBF dan IBO, Lennox Lewis pada Juni 2002.
Tyson saat itu sedang mengalami krisis keuangan parah. Pertarungan melawan Clifford itu adalah upaya untuk mencegah kebangkrutannya.
Pertandingan itu tidak terlalu menarik, sehingga sempat muncul tudingan bahwa Etienne sengaja mengalah. Etienne adalah petinju Amerika dengan rekor 29 kali menang, 4 kali kalah dan 2 kali seri.
Hal aneh lainnya adalah pengakuan Tyson bahwa ia sedang cedera punggung parah ketika naik ring melawan Etienne.
"Tulang punggung saya patah," kata Tyson dalam wawancara di acara The International Boxing Hall of Fame Induction Ceremony pada Juni 2018.
Sebelum bertarung, ada rumor bahwa dia sedang cedera. Ia juga dikabarkan dugem di Vegas dan menato wajahnya.
Yang lain mengklaim bahwa dia telah menghabiskan pesta run-up di Vegas dan mendapatkan tato wajahnya.
Pewawancara Jim Gray lalu menanyakan bagian punggung mana yang cedera, Tyson menjawab, "Tulang belakang."
Tyson mengaku ia bertinju dengan tulang belakang patah gara-gara kecelakaan sepeda motor. "Punggung saya patah. Saya bahkan tidak tahu bagaimana saya berdiri. Ini keajaiban," katanya.
"Dokter membawa saya ke pusat nyeri dan saya tidak seharusnya bertanding tetapi apa yang harus saya lakukan. Saya harus membiayai keluarga saya."
"Saya mengatakan apa yang dikatakan dokter, dia bilang punggungmu patah, ada bagian yang patah di tulang belakangmu. Jadi hanya itu yang saya tahu, punggung patah!"
Ia mengaku nekat bertanding karena tidak mau mengecewakan pendukungnya.
Mike Tyson akhirnya benar-benar naik ring dan dengan tangan kanannya ia mengakhiri pertandingan tinju itu dalam waktu tidak sampai satu menit.
GIVEMESPORT | BOXING CHANNEL | BOXREC