TEMPO.CO, Jakarta - Tim Aprilia MotoGP menyatakan akan melakukan banding atas hukuman yang dijatuhkan oleh Federasi Olahraga Bermotor Internasional (FIM) terhadap pembalap mereka Andrea Iannone. Pembalap asal Italia tersebut dilarang membalap selama 18 bulan setelah dinyatakan positif menggunakan doping pada seri MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, tahun lalu.
Bos tim Aprilia Racing Massimo Rivola menyatakan kekecewaannya terhadap putusan FIM. Dia menyatakan bahwa Iannone seharusnya diputus tak bersalah karena zat yang dianggap doping tersebut masuk ke dalam tubuhnya melalui daging terkontaminasi yang dia makan.
"Para juri menyadari keyakinan Andrea dan ketidaktahuan dia terkait substansi yang dimaksud, mengakui argumen kontaminasi makanan," kata Rivola yang menyebut hukuman itu konyol.
"Karena alasan ini, penalti yang dijatuhkan tak masuk akal.
"Mengingat motivasi yang ditulis sendiri oleh para juri, Andrea seharusnya diputus tidak bersalah, seperti yang selalu menimpa atlet yang terkontaminasi, tapi situasi ini memberi harapan besar kepada kami untuk melakukan banding yang kami harap akan sangat cepat," kata Rivola.
"Kami ingin Andrea kembali di atas RS-GP. Kami akan mendampinginya hingga masalah ini selesai dan kami akan mendukungnya dalam banding."
Andrea Iannone bergabung dengan Aprilia pada 2018 setelah meninggalkan tim Suzuki Ecstar. Pembalap berjulukan The Maniac tersebut akan habis masa kontraknya dengan Aprilia pada akhir tahun ini.
Dengan putusan FIM tersebut, Andrea Iannone, tak akan dapat mengikuti ajang MotoGP musim ini dan kemungkinan juga musim depan. Musim balap MotoGP tahun ini sendiri mengalami pengunduran karena pandemi virus corona. Seri pertama yang digelar di Sirkuit Losail Qatar awal Maret lalu bahkan tak memainkan kelas utama MotoGP.