TEMPO.CO, Jakarta - Jon Jones, 32 tahun, dianggap sebagai salah satu petarung MMA terbaik yang ada masih aktif. Namun, keperkasaannya di ring oktagon diwarnai sederet tingkah kontroversial di luar arena yang membuatnya kerap berhubungan dengan polisi dan pengadilan.
Petarung Amerika Serikat juara kelas berat ringan UFC itu kini tengah terlilit masalah hukum. Ia sempat empat hari ditahan karena kasus mengemudi saat mabuk. Selain kesalahan tersebut, ia juga kemudian dituntut dengan tuduhan kepemilikan senjata api dan mengemudi tanpa asuransi.
Baca Juga:
Ia dilepaskan pada 31 Maret lalu setelah mengaku bersalah atas semua tuduhan. Ia lantas dikenai tahanan rumah selama empat hari, hukuman percobaan selama setahun, dikenai denda, diwajibkan melakukan konseling atau terapi selama 90 jam, dan harus menjalani 48 jam kerja sosial.
Jon Jones menyikut Rashad Evans dalam duel MMA, UFC 145 di Atlanta pada 21 April 2012. (USA Today Sports)
Kasus hukum ini bukan yang pertama menimpanya. Pada 2012 ia juga sempat ditahan karena mengemudi saat mabuk. Saat itu, ia juga mengaku bersalah dan menerima hukuman percobaan dan denda.
Pada 2014, ia sempat terlilit kasus kokain. Meski tak sampai ke ranah hukum tapi sempat membuat dia didenda oleh UFC. Pada 2015 ia terlibat kasus tabrak lari. Ia mangku bersalah dan dijatuhi hukuman percobaan selama 18 bulan.
Pada 2016, seperti dua tahun sebelumnya, ia kembali gagal tes doping. Kali ini ia dihukum 15 bulan oleh Badan Antidoping Amerika (USADA) dan baru bisa kembali bertarung pada Oktober 2018.
Kasus hukumnya belum berakhir. Pada Juli 2019, Ia terlibat kasus kekerasan pada seorang pelayan bar. Ia dikenai hukuman percobaan selama 90 hari.
Kini, kasus mengemudi sambil mabuk kembali melilitnya. Ia sempat merasakan empat hari di tahanan dan kini harus melewati hukuman percobaan selama setahun.
Meski banyak terlilit kasus hukum, di ring oktagon Jon Jones dianggap merupakan salah satu seniman hebat yang selalu mampu menghibur penonton. Rekor bertandingnya adalah 26-1.
Jones sudah menggenggam gelar juara kelas berat ringan UFC sejak 2011. Meski gelarnya sempat dicabut pada 2015 karena kasus doping, ia kemudian mampu kembali merebut gelar itu pada 2018.
Ia terakhir kali bertarung pada 8 Februari 2020 dan mengalahkan Dominic Reyes dengan kemenangan angka mutlak. Pada 2019, ia menempati peringkat pertama daftar petarung UFC terbaik.
MMANEWS | MMAJUNKIES