TEMPO.CO, Jakarta - Presiden UFC, Dana White, digugat oleh seorang terpidana, yang sebelumnya dihukum karena melakukan pemerasan seks senilai 200 ribu dolar AS. Pengusaha Las Vegas yang menjadi korban pemerasan itu diidentifikasi sebagai White.
Laman Las Vegas Review-Journal, Sabtu, 4 April 2020, melaporkan gugatan itu diajukan Jumat malam di Pengadilan Distrik Clark, Nevada.
Menurut gugatan itu, Ernesto Joshua Ramos, 42 tahun, yang mengaku bersalah di pengadilan federal dan menjalani hukuman penjara 366 hari karena kejahatan pemerasan, menuduh White melanggar kesepakatan pada April 2016 untuk membayarnya $ 450.000 sebagai imbalan karena tidak mengungkapkan nama White setelah kasus pidana ditutup.
Ramos juga mengklaim dalam gugatan itu bahwa dia tidak menuntut uang dari White dan menuduh bahwa pengacara White memberikan informasi palsu untuk membuat FBI menyelidiki dia atas tuduhan pemerasan.
"Saya baru tahu soal gugatan terhadap saya kemarin," kata White dalam pernyataan, demikian MMA Junkie melaporkan, Minggu, 5 April 2020.
Baca Juga:
"Orang ini masuk penjara federal karena mencoba memeras saya lebih dari lima tahun lalu. Sekarang dia menyewa pengacara yang juga penjahat terpidana, dan dia mencoba memeras saya lagi untuk $ 10 juta. Dia tidak mendapat uang dari saya dulu, dan dia tidak akan mendapatkan uang dari saya saat ini. Saya berharap pengadilan menolak gugatan ini, jadi saya bisa menyingkirkan semua sampah ini selamanya," kata White.
Pengacara Las Vegas Ian Christopherson, yang menyiapkan gugatan perdata atas nama Ramos, dihukum karena penggelapan pajak pada tahun 2012 dan kemudian diskors dari praktik hukum. Mahkamah Agung Nevada mengembalikan lisensi Christopherson pada tahun 2018.
Kasus pidana terhadap Ramos pertama kali dilaporkan oleh Las Vegas Review-Journal pada tahun 2015 dan berasal dari apa yang dituntut oleh jaksa adalah pertemuan rahasia Oktober 2014 antara seorang pengusaha yang tidak disebutkan namanya dan seorang penari klub malam dewasa - pacar Ramos.
White dalam gugatan itu disebut sendang berada di Brasil (UFC 179 berlangsung 25 Oktober 2014 di Rio de Janeiro).
Di awal kasus kriminal ini, hakim federal menandatangani perintah perlindungan yang melarang nama pengusaha itu diungkapkan.
Gugatan itu menyebutkan bahwa White diduga nonton penari telanjang di sebuah klub selama berbulan-bulan dan membayarnya menari untuknya secara pribadi, dan juga menuduh bahwa penari telanjang merekam dirinya melakukan hubungan seks dengan White di kamar hotel di Brasil, Perekaman dilakukan tanpa sepengetahuan White.
Agen FBI menangkap Ramos pada Januari 2015 di Las Vegas dan menuduhnya mencoba memeras $ 200.000 pada White setelah pertemuan di luar negeri dengan penari.
Agen FBI merekam pertukaran uang antara pengusaha dan Ramos selama pertemuan larut malam di kantor pengusaha.
Las Vegas Review Journal, mengutip laporan FBI terhadap Ramos pada 2015, menyebutkan bahwa korban pemerasan diidentifikasi sebagai pengusaha yang sudah menikah dan penduduk Las Vegas dan merupakan "pemilik bisnis terkenal" dengan akses ke jet perusahaan.
Gugatan Ramos mengklaim bahwa White dan pengacaranya menawarkan uang selama kasus kriminal untuk membujuknya agar mengaku bersalah.
Namun menurut Ramos, White dan pengacaranya tidak memberikan uang setelah Ramos mengakui kejahatan tersebut.
"Tindakan White itu curang, menindas dan dirancang untuk mendorong Ramos mengaku bersalah sehingga ia bisa menegosiasikan penyelesaian yang substansial, yang akan mencegah pengungkapan tindakannya di persidangan untuk kepentingan pribadi White dan bisnis terkait dan kepentingannya," demikian bunyi gugatan Ramos.
UFC juga menjadi terdakwa dalam gugatan tersebut.