TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Tenis Internasional (ITF) bersama dengan badan penyelenggara tur tenis putra (ATP) dan putri (WTA) serta penyelenggara empat turnamen Grand Slam membuat program pemberian dana bantuan bagi atlet yang terkena dampak dihentikannya kejuaraan karena pandemi corona.
Kantor berita Reuters, Selasa, 21 April 2020, menyebutkan penjelasan rinci mengenai pengumpulan dana sekaligus pendistribusian bantuan tersebut kini masih dalam proses pembahasan.
“Kami masih mendiskusikan program dana bantuan itu secara mendalam. Semoga bisa segera kami umumkan dalam waktu dekat,” kata pernyataan tersebut.
Musim turnamen tenis telah dihentikan sejak awal Maret 2020 akibat pandemi virus corona, sehingga berdampak terhadap para pemain peringkat bawah yang hanya bergantung pada setiap turnamen untuk mencari nafkah.
Dalam pernyataan itu, disebutkan bahwa ATP dan WTA akan mengelola program dana bantuan tersebut. Sementara itu, tiap-tiap pemangku kepentingan juga akan ikut memberikan kontribusi yang signifikan.
“Sama seperti masyarakat lainnya, atlet-atlet kami juga ada yang membutuhkan bantuan keuangan. Maka dari itu, kami ingin segera menyelesaikan pembahasan mengenai program dana bantuan ini dan menjalankannya,” kata pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Sofia Shapatava pemain asal Georgia yang kini peringkat 375 dunia, memulai petisi meminta bantuan Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk para pemain profesional papan bawah, akhir Maret 2020.
