TEMPO.CO, Jakarta - Amanda Staveley, 47 tahun, menjadi sorotan akhir-akhir ini karena berhasil membawa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman, menjadi calon pembeli Newcastle United.
Pengalihan senilai 300 juta pound itu tinggal menunggu persetujuan Pemerintah Inggris. Sekretaris Kebudayaan Inggris, Oliver Dowden, mengindikasikan pemerintah mereka tidak akan mengintervensi pengambilalihan kepemilikan klub Newcastle United di Liga Primer Inggris ini.
Jika pergantian pemilik ini mulus, bisa jadi nasib Newcastle di Liga Primer akan berbalik 180 derajat seperti ketika Manchester City dibeli Sheikh Mansour dari Uni Emirat Arab.
Paul Dickov memberi tip kepada Newcastle United untuk mengikuti jejak mantan klubnya, Manchester City, setelah pengambilalihan mereka yang lama ditunggu akhirnya selesai.
"Saya kira jika mereka berinvestasi dengan benar dan mereka memiliki pemilik seperti yang dimiliki Man City," kata Dickov, yang kini menjadi pelatih ketika ditanya apakah Newcastle dapat masuk ke jajaran elit Liga Primer lebih cepat.
“Newcastle adalah klub yang brilian, mereka punya penggemar yang fantastis, Steve Bruce telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Dengan ukuran klub, itu bisa jadi luar biasa bagi mereka.”
Sudah sering dikatakan selama bertahun-tahun bahwa Newcastle memiliki semua potensi yang diperlukan untuk menjadi kekuatan nyata di Liga Inggris, yaitu sebuah kota dengan satu klub dilengkapi stadion kolosal dan pendukung paling bersemangat di benua ini.
Sukses Staveley membawa investor baru ke klub Liga Primer ini bukan yang pertama. Setelah berhasil mengajak Sheikh Mansour masuk ke Barclays pada 2008, Staveley pada tahun yang sama menggandeng pengusaha Uni Emirat Arab itu membeli Manchester City.
Staveley dengan perusahaannya PCP Capital Partners juga yang menggandeng Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dari Dubai International Capital untuk membeli 49 persen saham di Liverpool Football Club. Namun negosiasi panjang, yang akan memberi Staveley tempat di dewan klub, akhirnya kandas.
TALKSPORT | HITC
