TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memastikan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2020 Papua ditunda pelaksanaanya dari Oktober 2020 menjadi Oktober 2021. Wabah virus corona atau Covid-19 menjadi alasan utama yang menyebabkan penundaan ini.
Selain menghambat pembangunan venue pertandingan, Covid-19 juga menghambat persiapan para atlet. Hal ini membuat kesiapan kontingen untuk bertanding menjadi tak maksimal.
"Dengan kondisi dan situasi Covid-19 (hingga) Juni, maka seluruh pelatihan-pelatihan yang terpusat di daerah-daerah atau pelatda itu terhenti dan sekarang ini mereka melakukan latihan secara mandiri," ujar ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dalam dalam preskon usai ratas bersama Presiden via teleconference, Kamis, 23 April 2020.
Zainuddin mengatakan hal ini berpengaruh pada kebugaran para atlet. Jika tak bugar, para atlet dikhawatirkan tak bisa tampil secara maksimal. Hal ini, bertolak belakang dengan semangat PON sebagai ajang puncak prestasi olahraga di tingkat nasional.
"Kerja sama tim tidak bisa dilatih hanya dalam waktu satu sampai dua hari. Demikian juga dengan yang lain-lain," kata Zainuddin.
Persiapan atlet yang terganggu karena pandemi virus corona ini menjadi salah satu pertimbangan yang mendasari keputusan Presiden Jokowi menunda pelaksanaan PON ke-20 di Papua dan Pekan Paralimpik Nasional ke-16 tahun 2020," kata Zainuddin.