TEMPO.CO, Jakarta - Legenda NBA Michael Jordan pernah menolak kontrak senilai Rp 1,5 triliun untuk mempromosikan sebuah merek kendati dia hanya perlu tampil dua jam pada 2017.
Juara NBA enam kali ini menjadi salah satu tokoh paling laku dalam sejarah olahraga. Kontraknya dari merek Air Jordan-nya Nike, bernilai lebih dari Rp19 triliun, belum dari Coca-Cola, McDonalds dan Chevrolet.
Namun, ia tetap berhati-hati memilih kontrak komersial, bahkan setelah tidak lagi menjadi pemain.
Agen Jordan, David Falk, dalam wawancara dengan WFAN Sports Radio, mengatakan, ada beberapa penawaran merek yang ditolak kliennya sejak pertengahan 80-an.
"Saya menawarkan kesepakatan tiga tahun lalu dengan harga $ 100 juta. Yang harus dia lakukan adalah, selain memberikan nama dan wajah, membuat penampilan dua jam untuk mengumumkan kesepakatan dan dia menolaknya," kata Falk seperti dikutip Daily Mail, Jumat, 1 Mei 2020..
"Tuhan memberkati dia. Dia sudah sangat sukses, itu memberinya kesempatan untuk melakukan apa pun yang dia inginkan atau tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya."
“Aku sangat mengagumi itu. Dia sangat, sangat selektif dalam hal-hal yang dia inginkan," katanya.
Mantan bintang Chicago Bulls itu baru-baru ini menjadi subjek utama dari film dokumenter The Last Dance yang berisi tentang karier dan kehidupannya secara blak-blakan.
Menurut Forbes, Jordan memiliki kekayaan lebih dari Rp 28,7 triliun dan Falk mengatakan dia bisa sangat berani dalam bertaruh di lapangan golf.
"Dia pria yang sangat kompetitif. Setelah dia kehilangan 150.000 dolar di lapangan golf, maka besoknya jika saya menawarkan kontrak tampil lima menit dengan bayaran 150.000 dolar, dia akan menertawakan saya. Kontrak 1,5 miliar dolar saja belum tentu dia mau," katanya.
DAILY MAIL