TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Indah Cahya Sari Jamil, tetap berlatih di Pelatnas Cipayung sejak pandemi corona atau Covid-19 merebak di Indonesia. Atlet berusia 18 tahun ini menjalani karantina mandiri sejak pertengahan Maret silam.
"Sejak pulang dari Jerman dan Belanda itu," kata Indah dalam video di akun Instagram PBSI, Kamis, 14 Mei 2020.
Meski banyak kejuaraan internasional mengalami penundaan, Indah masih rutin berlatih bersama rekan-rekannya. Walaupun latihan tidak seberat ketika menghadapi suatu turnamen. "Latihannya nggak berat sih, paling cuma kayak game gitu. Sehari cuma sekali, pagi doang. Biasanya dua sampai tiga kali," kata dia.
Indah lantas bercerita perjalanannya sebagai atlet. Keseriusan menekuni bulu tangkis mendorongnya meninggalkan kampung halaman di Makassar. Kedua orang tuanya, Jamil dan Amriati Rauf, memasukkan Indah ke PB Rajawali Isvill di Tangerang pada tahun 2012.
Dua tahun kemudian melanjutkan menimba ilmu di PB Djarum di Petamburan. Selama di PB Djarum, ia mulai berpasangan dengan Leo Rolly Carnando.
Selama berpasangan dengan Leo, atlet kelahiran 16 Maret 2002 ini menorehkan berbagai prestasi. Trofi Kejuaraan Dunia 2018 dan Kejuaraan Asia Junior 2018 pernah menjadi pencapaiannya bersama Leo. Terakhir, keduannya menjadi bagian dari kontingen Indonesia yang merebut Piala Suhandinata 2019 di Rusia.
"Pertama dipasangin sama Leo di klub PB Djarum. Pas dicoba ternyata nyambung mainnya, kayak klop gitu," kata dia.
Memasuki tahun 2020, Leo naik tingkat ke levek senior. Indah pun harus berganti pasangan yakni Teges Satriaji Cahyo Hutomo. Turun dalam dua turnamen di Eropa, Indah/Teges menunjukkan kekompakan dengan meraih gelar juara. Indah melengkapi lemari pialanya dengan trofi Belanda Junior 2020 dan Jerman Junior 2020.
"Cara menyesuaikan diri, Teges bola atas dan smash lumayan kencang. Akunya tinggal ngobrol kalau abis bola gini siap untuk begini, komunimasinya aja sih yang diperkuat," ujar dia menjelaskan cara membangun kekompakan dengan pasangan baru.
Indah menyebutkan Leo dan Tegas memiliki pola permainan bulu tangkis yang berbeda. Ia menuturkan Leo tipikal pemain yang mengatur ritme permainan terlebih dahulu sebelum melancarkan serangan. Sedangkan Tegas tipikal atlet yang bermain dengan tempo tinggi. "Ada plus minusnya sih, tapi sama-sama nyaman main sama keduanya," kata dia.
IRSYAN HASYIM