TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah atlet Muslim Inggris memanfaatkan waktu jeda kegiatan akibat wabah corona ini untuk menjalankan ibadah Ramadan secara penuh. Salah satunya adalah pelari jarak jauh andalan Inggris, Mahamed Mahamed.
Ia berniat puasa penuh, hal yang jarang bisa dilakukan sepanjang kariernya sebagai atlet. Ia pun menyesuaikan waktu latihannya menjadi jam 01 dini hari sebelum sahur, atau malam setelah buka.
Mahamed, 22 tahun, kadang berlatih di lintasan sore hari dengan membawa bekal berbuka di ransel.
Dalilah Muhammad, pemegang rekor dunia lari 400 meter putri asal Amerika Serikat, menggunakan waktu istirahat sebagai kesempatan untuk menyelesaikan puasa sebulan penuh untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Dalilah Muhammad, pemegang rekor dunia lari 400 meter putri asal Amerika Serikat (Instagram/Dalilah Muhammad)
"Saya tidak pernah bisa puasa 30 hari penuh," katanya kepada CNN. "Kali ini, aku berjanji pada diriku sendiri untuk benar-benar melakukannya."
Mo Hashi, seorang pelari klub di Middlesex, mengatakan, ia lega bisa khusuk menjalankan puasa setelah bertahun-tahun berlatih, berpuasa, bekerja dan belajar di tengah Ramadhan.
"Jika tidak ada lockdown, saya akan berlatih dengan klub saya pukul 10 pagi," katanya. "Itu salah satu manfaat utama. Sekarang aku bisa pergi dan berlari sampai larut malam, pukul enam atau tujuh malam."
"Ini merupakan berkah," kata Mahamed, yang puasa tahun lalu tidak bisa dijalaninya dengan penuh karena ikut Maraton London pada akhir April.
STANDARD.CO.UK