Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Jejak Kekecewaan Taufik Hidayat di All England

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Taufik Hidayat. Tempo/Fikri Arigi
Taufik Hidayat. Tempo/Fikri Arigi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Legenda bulu tangkis Indonesia layak disematkan pada sosok Taufik Hidayat. Ia pernah malang melintang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Namun, sepanjang kariernya, ia juga gagal meraih dua gelar bergengsi, yakni All England dan Piala Sudirman.

Taufik Hidayat, yang lahir di Bandung pada 10 Agustus 1981, berkarier selama 17 tahun sebagai pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia, mulai dari 1996 hingga 2013. Banyak prestasi yang berhasil diraihnya.

Di nomor beregu, ia ikut membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas 2000 dan 2002. Ia juga membantu tim putra meraih medali emas Asian Games 1998 serta emas SEA Games 1999, 2007, dan 2011.

Namun, di nomor beregu ini, Taufik tak pernah mampu membawa tim campuran Indonesia menjadi juara. Enam kali berkiprah di ajang itu, ia hanya mampu memberi tiga perak dan tiga perunggu.

Di nomor perorangan, torehan tertingginya adalah menjadi juara Olimpiade 2004 di Athena , Yunani. Ia juga menjuarai Kejuaraan Dunia 2005 di Amerika. Di nomor tunggal putra, ia meraih dua emas Asian Games (2002 dan 2006), tiga emas Kejuaraan Asia (2000, 2004, 2007), 2 emas SEA Games (1999, 2007).

Sayangnya, di nomor perorangan ini, Taufik gagal meraih gelar di turnamen tertua dunia, All England. Saat masih aktif bermain, ia beberapa kali tampil dalam turnamen yang berlangsung di Birmingham, Inggris, itu. Prestasi  terbaiknya adalah dua kali menjadi finalis, yakni pada 1999 dan 2000.

Berikut jejak Taufik Hidayat di turnamen All England:

Final Saat Debut

Taufik Hidayat mengikuti All England untuk pertama kalinya pada 1999. Usianya baru 17 tahun sudah mempesona banyak orang.

Ia tampil menawan dalam rangkaian laga All England itu. Ia beruntun berhasil menyingkirkan Park Tae-sang (Korea Selatan), Peter Knowles (Inggris), Fung Permadi (Taiwan), dan Hoyer Larsen (Denmark).

Ia mencapai final dan berhadapan dengan andalan Denmark, Peter Gade. Sempat memberikan perlawanan sengit, Taufik Hidayat akhirnya harus menyerah 11-15, 15-7, dan 10-15.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Final Kedua

Setahun kemudian, Taufik masih mampu mempesona penonton dalam turnamen sama. Ia tampil lebih percaya diri karena baru menyabet dua medali emas di SEA Games 1999.

Performa apik kembali diperlihatkan Taufik Hidayat hingga final. Ia mengalahkan Cheng Gang (Cina), Kenneth Jonassen (Denmark), Chen Hong (Cina), dan Fung Permadi (Taiwan).

Di final, Taufik Hidayat menghadapi pemmain Cina, Xia Xuanze. Tampilannya antiklimaks dan kalah dengan skor 6-15 dan 13-15.

Tampilan Selanjutnya

Setelah dua final itu, Taufik Hidayat absen lama dari All England. Ia baru kembali tampil pada 2004. Ia melaju hingga semifinal tapi kemudian kalah oleh Peter Gade.

Ia kembali absen dalam tiga penyelenggaraan berikutnya dan baru tampil lagi pada 2008. Ia kanda di perempat final, dikalahkan Lee Chong Wei (Malaysia). Pada All England 2009, Lee Chong Wei mendepaknya di semifinal.

Pada 2010, kiprah Taufik Hidayat terhenti perempat final. Ia kembali disingkirkan Peter Gade.

All England 2011 menjadi yang paling pahit buatnya. Menjadi unggulan kedua dalam turnamen tersebut, ia langsung tersingkir di babak pertama, dikalahkan pemain Jepang, Kazushi Yamada.

Ia kemudian tampil dalam dua All England lain. Pada 2012, ia disingkirkan Lin Dan di perempat final. Pada kiprah terakhirnya, pada 2013, Taufik Hidayat langsung disingkirkan, Sho Sasaki, di babak pertama.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

1 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.


Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

2 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Kabidbinpres PP PBSI Ricky Soebagdja menjelaskan ada diskusi yang dilakukan dengan tim pelatih dalam pemilihan skuad Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

4 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

Jonatan Christie menunjukkan performa yang konsisten dengan menjuarai All England dan BAC 2024.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

5 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

5 hari lalu

Jonatan Christie menjadi juara tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Tim Humas PBSI
Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

Jonatan Christie menuturkan kunci kemenangan atas Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024.


Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Jonatan Christie Jadi Juara, Taklukkan Wakil Tuan Rumah Li Shi Feng

5 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie. Dok. PBSI
Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Jonatan Christie Jadi Juara, Taklukkan Wakil Tuan Rumah Li Shi Feng

Jonatan Christie mengalahkan Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024 dengan skor 21-15, 21-16, Minggu, 14 April 2024.


Jadwal Final Badminton Asia Championships 2024 Minggu 14 April: Jonatan Christie Kejar Gelar

5 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Jadwal Final Badminton Asia Championships 2024 Minggu 14 April: Jonatan Christie Kejar Gelar

Jonatan Christie akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024 pada Minggu, 14 April 2024.


Jonatan Christie Akui Punya Beban Jadi Satu Wakil Tersisa di Badminton Asia Championships 2024,

6 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Jonatan Christie Akui Punya Beban Jadi Satu Wakil Tersisa di Badminton Asia Championships 2024,

Jonatan Christie bertekad memberikan penampilan terbaik di final Badminton Asia Championships 2024.


Ini Penyebab Utama Kekalahan Fajar / Rian di Perempat Final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024

6 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian (kiri). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ini Penyebab Utama Kekalahan Fajar / Rian di Perempat Final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, terhenti pada babak perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024.


Rekap Hasil Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024: 3 Wakil Indonesia Kandas, Hanya Jonatan Christie Lolos Semifinal

7 hari lalu

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Kredit: Tim Humas PBSI
Rekap Hasil Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024: 3 Wakil Indonesia Kandas, Hanya Jonatan Christie Lolos Semifinal

Anthony Sinisuka Ginting gagal melewati hadangan wakil tuan rumah China, Lhi Si Feng, pada perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024.