Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tontowi Ahmad Magang, Sony DK: Degradasi di PBSI Tak Manusiawi

image-gnews
Pebulu Tangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro bergembira setelah berhasil mengalahkan pemain dari Jepang Kenichi Tago dalam laga Semi Final Malaysian Open Super Series 2013 di Kuala Lumpur, (19/1). REUTERS/Bazuki Muhammad
Pebulu Tangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro bergembira setelah berhasil mengalahkan pemain dari Jepang Kenichi Tago dalam laga Semi Final Malaysian Open Super Series 2013 di Kuala Lumpur, (19/1). REUTERS/Bazuki Muhammad
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pebulu tangkis nasional, Sony Dwi Kuncoro ikut angkat bicara perihal Tontowi Ahmad  yang berstatus magang di Pelatnas, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun.
 
Peraih medali perunggu Olimpiade 2004 Athena ini mengunggah komentarnya melalui akun instagram miliknya. "Menanggapi berita Tontowi Ahmad ini saya juga ingin ikut berkomentar. Hampir setiap atlet yang keluar dari PBSI akan merasakan kejanggalan dalam proses degradasi," tulis dia di akun @sonydwikuncoro, Rabu, 20 Mei 2020.
 
Sony, kelahiran 7 Juli 1984 ini, merasa tidak dihargai ketika harus meninggalkan Pelatnas Cipayung pada tahun 2014. Menurut dia, keputusan yang diambil PBSI tidak menghargai perjuangannya selama 13 tahun menjadi atlet Pelatnas. "Pada waktu itu masih rangking 15 dunia. Bagaimana tidak? pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran," ungkap dia.
 
Atlet asal Surabaya ini sempat menunggu kesempatan untuk berkomunikasi dengan pengurus PBSI. Ia pun mempertanyakan surat degradasinya agar mendapat kejelasan status. "Surat keluar saya dapat, itupun surat tersebut diberikan oleh karyawan, bukan pengurus," kata dia.
 
Ia pun memberikan masukan kepada PBSI supaya proses degradasi di Pelatnas dilakukan  dengan cara lebih menghargai atlet.
 
Menurut dia, atlet telah memilih menjalani hidup di bulu tangkis sejak kecil dengan meninggalkan keluarga dan kesempatan bermain bersama teman-temannya. Atlet juga punya keluarga serta orang tua yang setiap hari mendoakan anaknya untuk jadi juara.
 
"Saya rasa di bidang lain pun, perusahaan yang akan mengeluarkan karyawan pasti akan dengan cara sopan dan manusiawi setidaknya mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf atau dengan cara yang lebih pantas dan masuk di akal," ungkapnya.
 
Regenerasi pasti akan selalu ada, menurut Sony, di perusahaan besar pun akan ada kesempatan bagi yang junior.
 
Sony menyebutkan sepengetahuannya belum pernah dengar mantan-mantan atlet Pelatnas yang didegradasi dengan cara ada pembicaraan yang baik.
 
"Mohon dikoreksi kalau salah, sebagai saran lagi untuk PBSI dalam mendegradasi atlet Pelatnas, apapun prestasinya selama dia membawa nama Indonesia di dadanya, sebaiknya PBSI memberi penghargaan apapun bentuknya (piagam atau sertifikat) yang akan berguna dan menjadi kebanggaan untuk masa depan atlet," ujar dia.
 
Ia meminta penghargaan itu tidak melihat prestasi atlet. Namun diberikan pula kepada atlet pelapis juga karena mereka sudah pernah membela nama Indonesia selama berada di Pelatnas. 
 
Sony berharap ada perubahan di tubuh PBSI supaya tidak menjadi kebiasaan turun menurun. 
 
"Kalau tidak diubah, atlet juara Olimpiade, All England, juara dunia dan juara-juara lainnya akan merasakan hal yang sama. Perubahan harus di lakukan demi kebaikan anak cucu kita yang bercita-cita menjadi atlet bulu tangkis," tulis Sony menyampaikan harapannya.
 
Tanggapan dari pengurus PBSI tentang pernyataan Sony Dwi Kuncoro bisa Anda baca di sini.  
 
IRSYAN HASYIM
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tontowi Ahmad dan Candra Wijaya Ungkap Kunci Sukses Raih Medali Emas di Olimpiade

8 Januari 2024

Peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio Tontowi Ahmad saat ditemui usai konferensi pers di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin, 8 Januari 2024. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira).
Tontowi Ahmad dan Candra Wijaya Ungkap Kunci Sukses Raih Medali Emas di Olimpiade

Mantan atlet bulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Candra Wijaya berbagi pengalaman kepada atlet pelatnas bulu tangkis PBSI.


Tontowi Ahmad dan Candra Wijaya Kembali Pelatnas PBSI untuk Berbagi Pengalaman di Olimpiade

8 Januari 2024

Tontowi Ahmad. (instagram/@tontowiahmad_)
Tontowi Ahmad dan Candra Wijaya Kembali Pelatnas PBSI untuk Berbagi Pengalaman di Olimpiade

Mantan atlet bulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Candra Wijaya berbagi pengalaman mereka tampil di Olimpiade dengan atlet Pelatnas PBSI.


Tontowi Ahmad Soroti Kekurangan Sektor Ganda Campuran Bulu Tangkis Indonesia

22 Oktober 2022

Tontowi Ahmad. (instagram/@tontowiahmad_)
Tontowi Ahmad Soroti Kekurangan Sektor Ganda Campuran Bulu Tangkis Indonesia

Mantan pebulu tangkis nasional Tontowi Ahmad menyoroti gap atau jarak yang terlalu jauh pada regenerasi ganda campuran Indonesia.


Pensiun dari Pelatih Pelatnas, Richard Mainaky Bina Atlet Muda di Daerah

21 Oktober 2022

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky berpose disela-sela latihan untuk Piala Sudirman 2017 di Carrara Sport and Leisure Centre, Queensland, Australia, Minggu 21 Mei 2017. ANTARA/Rosa Panggabean
Pensiun dari Pelatih Pelatnas, Richard Mainaky Bina Atlet Muda di Daerah

Mantan pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, masih bergelut di dunia bulu tangkis dengan melatih para pemain muda di daerah.


Taufik Hidayat, Joko Suprianto, dan Tontowi Ramaikan Perang Bintang Bulu Tangkis

23 Januari 2022

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2012, Taufik Hidayat (dua kanan) berpose di sela turun pada turnamen Fadil Imran Badminton Premier Super Series di Gelanggang Olahraga (GOR) milik pengusaha beras, Billy Haryanto, Karanganyar, Jawa Tengah, 22-23 Januari 2022. (ANTARA/GOR Billy Beras)
Taufik Hidayat, Joko Suprianto, dan Tontowi Ramaikan Perang Bintang Bulu Tangkis

Sejumlah legenda bulu tangkis Indonesia tampil di Karang Anyar. Ada Taufik Hidayat, Joko Suprianto, Hariyanto Arbi, dan Tontowi Ahmad.


5 Atlet Terima Penghargaan Satyalancana Dharma Olahraga

28 Desember 2021

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Olahraga di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (27/12/2021). ANTARA/HO-Kemenpora/pri.
5 Atlet Terima Penghargaan Satyalancana Dharma Olahraga

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Olahraga kepada lima atlet.


Dari Susy Susanti ke Greysia / Apriyani, Ini Daftar Peraih Emas di Olimpiade

2 Agustus 2021

Pebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu melakukan selebrasi usai mengalahkan ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin, 2 Agustus 2021. REUTERS/Leonhard Foeger
Dari Susy Susanti ke Greysia / Apriyani, Ini Daftar Peraih Emas di Olimpiade

Greysia / Apriyani mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade.


Olimpiade Tokyo, Langkah Praveen / Melati Terhenti di Babak Perempat Final

28 Juli 2021

Ganda campuran bulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya, wakil dari Denmark, Mathias Christiansen dan Alexandra Boje dalam laga penyisihan group C Bulutangkis Ganda campuran Olimpiade Tokyo 2020, di Musashino Forest Sport Plaza, Jepang, Ahad, 25 Juli 2021. REUTERS/Leonhard Foeger
Olimpiade Tokyo, Langkah Praveen / Melati Terhenti di Babak Perempat Final

Praveen / Melati harus mengakui keunggulan pasangan nomor satu dunia asal Cina pada perempat final Olimpiade Tokyo.


Markis Kido Meninggal, Begini Kesan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

15 Juni 2021

Markis Kido lahir di Jakarta, 11 Agustus 1984 salah satu pemain bulu tangkis Indonesia yang terkenal kuat di nomor ganda putra. Instagram/@Markis_kido11
Markis Kido Meninggal, Begini Kesan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

Markis Kido, peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, meninggal saat bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang, Senin, 14 Juni 2021.


Olimpiade Tokyo 2021, Tontowi Ahmad Beri Wejangan Ini ke Atlet Bulu Tangkis

2 Maret 2021

Tontowi Ahmad. (instagram/@tontowiahmad_)
Olimpiade Tokyo 2021, Tontowi Ahmad Beri Wejangan Ini ke Atlet Bulu Tangkis

Tontowi Ahmad mengatakan sejumlah turnamen bulu tangkis super series BWF harus digunakan untuk menjaga performa menjelang Olimpiade Tokyo 2021.