TEMPO.CO, Bangkalan - Direktur Utama PT PBMB, perusahaan yang mengelola klub Madura United, Ziaul Haq membeberkan hasil rapat virtual antara PSSI dengan perwakilan 18 klub peserta kompetensi Liga 1.
Rapat yang digelar Rabu, 28 Mei 2020 itu membahas nasib kompetisi, apakah akan dilanjutkan atau sama sekali dihentikan akibat pandemi virus Corona Covid 19.
Menurut Ziaul Haq, mayoritas peserta rapat menegaskan untuk tidak melanjutkan kompetisi. Dengan komposisi voting 12 klub tidak setuju, 5 klub setuju dan 1 abstain.
"Kami tetap konsisten pada pernyataan kompetisi tidak dilanjutkan," kata dia tentang sikap manajemen klub asal Pulau Garam Madura, Kamis, 28 Mei 2020.
Pertimbangan utama manajemen Laskar Sape Kerrap, julukan Madura United, mengambil sikap itu semata menimbang faktor keselamatan banyak orang yang terlibat dalam sebuah kompetisi. Mulai dari pemain, tim medis, perlengkapan hingga perangkat pertandingan.
Selain itu juga atas pertimbangan faktor teknis di internal PSSI, di mana beberapa jabatan penting kosong setelah pejabatnya undur diri, di antaranya Komisaris Utama, Komisaris dan Direktur Umum.
"Masih terlalu dini membahas kelanjutan kompetisi," ujar Zia.
Bagi Ziaul Haq, wacana pemerintah yang tengah menyiapkan aturan pola hidup baru alias new normal belum dapat menjamin kompetisi layak digelar di tengah pandemi yang belum mereda.
Sebab, kata dia, jika Liga 1 berlanjut, maka otomatis Liga 2 dan 3 juga mesti bergulir.
"Meski saat ini pemerintah sudah mempersiapkan pola hidup baru yang disebut new normal, namun, untuk saat ini kita masih dihadapkan dengan situasi bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia masih belum sepenuhnya berhasil justru makin ada peningkatan pasien yang terinfeksi," katanya.
MUSTHOFA BISRI