TEMPO.CO, Jakarta - Superstar basket NBA Stephen Curry dan Klay Thompson bersama sejumlah pemain lainnya melakukan pawai menentang rasisme terkait tewasnya George Floyd.
Pawai "Walking in Unity" di wilayah Merritt, Oakland Lake, Amerika Serikat itu, digagas pemain Warriors Juan Toscano-Anderson, Rabu, 3 Juni 2020.
Arak-arakan mengambil tempat di sekitar lokasi yang sama dengan kegiatan sebelumnya untuk berdemonstrasi dan parade kemenangan NBA Warriors. Para pemain Warriors lainnya seperti Kevon Looney dan Damion Lee juga terlihat ambil bagian.
"Kita semua di sini untuk tujuan yang sama, bukan hanya untuk orang kulit hitam," kata Toscano-Anderson di awal protes dalam sebuah video di akun Twitter tim.
"Meski sekarang ini tentang orang kulit hitam, tetapi juga untuk kemanusiaan. Ada banyak orang di seluruh dunia yang ditindas. Dan kami hanya mencoba mengambil langkah ke arah yang benar dan memulai sesuatu - saya dan putera saya, saudara-saudaraku. Terima kasih semuanya karena ada di sini. "
Dalam video terpisah, seseorang terdengar berteriak, "Katakan namanya." Curry menjawab "George Floyd," bersama dengan pengunjuk rasa lainnya.
Floyd yang berkulit hitam, tewas pada 25 Mei 2020 ketika seorang polisiMinneapolis Derek Chauvin yang berkulit putih, menekan lehernya dengan lutut selama lebih dari delapan menit.
Chauvin yang telah ditahan sejak minggu lalu tidak hanya didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga dan perencanaan pembunuhan tingkat dua, tetapi juga didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua.
George Floyd ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu. Meski tidak bersenjata dan melakukan perlawanan, ia diperlakukan dengan keras.
Tiga mantan perwira polisi Minneapolis lainnya dituduh turut membantu dan bersekongkol dengan pembunuhan tingkat dua saat melakukan kejahatannya serta dilaporkan semuanya sudah berada dalam tahanan, demikian Reuters.