TEMPO.CO, Jakarta - Pebalap Formula 1 dari tim Ferrari, Sebastian Vettel, telah dikaitkan dengan kepindahannya ke tim Racing Point pada musim depan. Namun, Kepala Tim Racing Point, Otmar Szafnauer, menegaskan belum ada pembahasan dengan juara dunia empat kali itu sejak kepergiannya dari Ferrari diumumkan.
Szafnauer hanya berbicara tentang persahabatannya dengan Sebastian Vettel. Menurut dia, timnya sudah merasa klop dengan dua pembalapnya, yaitu Sergio Perez dan Lance Stroll. "Sebastian dan saya sudah berteman sejak lama, bahkan sebelum dia menjadi pembalap Formula Satu, saya mengenalnya, dan ironisnya dia belum menelepon saya, jadi saya belum melakukan pembicaraan," kata Szafnauer, kepada podcast Nation F1, dikutip dari Daily Mail, Sabtu lalu.
Vettel memenangkan empat gelar dunia di Red Bull sebelum pindah ke Ferrari, lima tahun yang lalu. Namun, ia puasa gelar dan dan harus puas berada di posisi kedua, di bawah Lewis Hamilton, dalam musim 2017 dan 2018. “Dia memiliki beberapa balapan hebat dan saya pikir di usianya yang relatif muda, dia masih memiliki beberapa tahun yang baik di dalam dirinya. Tapi, kami benar-benar senang dengan line-up kami dan mereka bekerja sama dengan baik," kata dia.
Masa depan Vettel di ajang balap F1, setelah akhir musim ini, memunculkan banyak spekulasi. Musim 2019, Vettel dikalahkan oleh rekan setimnya yang lebih muda, Charles Leclerc, yang mengumpulkan lebih banyak kemenangan. Mark Webber, rekan setim Vettel di Red Bull, percaya pemain berusia 33 tahun itu akan mendapatkan gairah kembali dalam balapan F1. "Saya berharap bagi kita semua, dia dapat meremajakan dirinya sendiri dan kembali ke semangat ingin bersaing di depan lagi di Formula Satu," katanya.
“Saya pikir dia dapat menemukan kembali dirinya sendiri, tetapi dia harus memiliki atmosfer. Saya pikir dia benar-benar merindukan cara seperti yang dia lakukan di Red Bull. Saya pikir dia benar-benar menikmati itu," kata Webber, menambahkan.
Selain itu, Webber menambahkan hubungan Vettel dengan Ferrari mungkin sudah berada pada titik akhir untuk balap Formula 1. "Kurasa dia benar-benar kehabisan nafas di sana," kata Webber. “Dia jelas tidak bangun dari tempat tidur termotivasi untuk mengendarai mobil merah. Tetapi juntuk angka pendek, Ferrari akan merindukan seseorang dari pengalaman dan visinya," ucapnya.