TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC) akan membuka kembali dua pusat pelatihan elitnya bulan ini saat organisasi tersebut bangkit dari penutupan akibat virus corona.
Kepala Eksekutif USOPC Sarah Hirshland mengatakan, pusat pelatihan di Colorado Springs dan Lake Placid akan menyambut kelompok-kelompok kecil atlet mulai 26 Juni 2020.
"Kami akan mulai, dan kami akan meningkat saat kami merasa yakin dengan sistem kami dan dalam protokol keselamatan kami di dua lokasi itu," kata Hirshland kepada wartawan seperti dikutip AFP, Jumat, 19 Juni 2020.
Hirshland mengatakan, USOPC sudah menyusun rencana darurat jika Olimpiade Tokyo tahun depan, yang ditunda dari 2020, tidak digelar.
"Ini akan membutuhkan tambahan dan pemotongan finansial yang signifikan terhadap organisasi," kata Hirshland.
"Kami sedang menyiapkan untuk skenario itu dan menempatkan diri kami sendiri dalam posisi mampu menghadapi badai yang sangat disayangkan itu jika itu terjadi."
Akibat pandemi COVID-19, USOPC memberhentikan 51 staf dan mencutikan 33 karyawan dalam usaha memangkas biaya 12,5 persen.
Atlet AS, Race Imboden dan Gwen Berry, ketika upacara pengalungan medali dalam Pan-American di Lima, Peru, 2019. (foto: EPA | AP)
Mengenai protes atlet terhadap rasisme, Hirshland mengatakan, USOPC masih dalam proses memformulasikan kebijakan dalam konsultasi dengan atlet.
USOPC menghadapi kritik setelah menegur atlet lontar martil Gwen Berry dan anggar Race Imboden dalam Pan-American Games di Lima, Peru, tahun lalu.
"Kami 100 persen jelas dengan komitmen kami untuk kesetaraan ras, kesetaraan secara keseluruhan dan inklusif berbasis luas," kata Hirshland.
"Apapun yang terbukti menjadi penghalang untuk itu adalah sesuatu yang perlu kami lihat dan kami perlu memastikan bahwa kami menghilangkan hambatan.
"Kami akan mendengar semua suara dan bersama-sama dengan komunitas atlet kami, kami akan menghasilkan perspektif dan menjawab pertanyaan itu."
Namun Hirshland menolak untuk mengatakan apakah USOPC akan mendukung sanksi IOC terhadap atlet AS yang memprotes di Tokyo tahun depan.
"Saya tidak akan berspekulasi terhadap apa yang akan kami lakukan dalam skenario dan keadaan tertentu," kata Hirshland.
"Kami jelas pada posisi kami, kami berkomitmen untuk atlet kami, untuk mengevaluasi dan mendiskusikan perspektif kami terhadap isu tersebut.
"Kami bermaksud untuk melakukan itu secara global dan dalam kemitraan dengan IOC tapi saya tidak akan berspekulasi tentang apa hasil yang mungkin terjadi."