TEMPO.CO, Jakarta - Putra legenda tinju kelas barat, Muhammad Ali, mengeluarkan pernyataan kontroversial soal ayahnya. Pria yang bernama Muhammad Ali Jr itu mengklaim ayahnya akan "membenci" pengunjuk rasa Black Lives Matter.
Berbicara New York Post, putra Ali menyatakan, “Black Lives Matter bukanlah protes damai. Mereka tidak pernah menginginkannya dengan (cara) damai. Saya akan mengeluarkan mereka semua. Ayah saya akan berkata, 'Mereka adalah setan.' Ayah saya berkata, 'Semua kehidupan penting' jadi saya pikir dia tak akan setuju."
Muhammad Ali Jr melanjutkan, “Saya pikir itu rasis. Bukan hanya kehidupan hitam yang berharga, juga kehidupan kaum putih, kehidupan Cina, semua kehidupan penting, kehidupan semua orang penting. Tuhan mencintai semua orang - dia tidak pernah memilih siapa pun. Membunuh itu salah, tidak peduli siapa itu. "
Berbicara tentang kematian George Floyd, warga Amerika yang menjadi korban kekerasan polisi yang kemudian jadi pendorong munculnya gerakan Black Live Matter, putra Ali berkata, "Polisi itu salah dengan membunuh orang itu, tetapi orang-orang tidak menyadari ada lebih banyak rekaman (soal Floyd) daripada yang mereka perlihatkan. Pria itu menolak ditangkap, petugas itu melakukan tugasnya, tetapi ia menggunakan taktik yang salah. ”
"Polisi tidak bangun dan berpikir 'Saya akan membunuh orang hari ini atau membunuh orang kulit putih'. Mereka hanya berusaha kembali ke rumah untuk keluarga mereka dengan utuh."
Semasa hidupnya, Muhammad Ali dianggap sebagai salah satu pejuang hak sipil. Karena itu, pernyataan anaknya soal Black Lives Matter langsung mengudang reaksi negatif.
Seorang netizen bernama Juan Michael Porter (@juanmichaelii) mengunggah viedo saat Ali berpidato, seraya menyerakan kalimat, "Jangan mencoba berbicara untuk ayahmu, Jr. Biarkan Ia yang besar berbicara untuk dirinya sendiri. Kata-kata Muhammad Ali sendiri memberi tahu kita apa yang akan dia pikirkan tentang @Blklivesmatter."
Don't try to speak for your daddy, Jr. Let The Greatest speak for himself.
Muhammad Ali's own words tell us what he would have thought about @Blklivesmatter. And terrible journalism @nypost for not pushing back against this pandering narrative. pic.twitter.com/MarH1qaD5R
— Juan Michael Porter2 (@juanmichaelii) June 20, 2020
Muhammad Ali adalah salah satu legenda terbesar tinju dunia. Mantan juara kelas berat ini meninggal pada 3 Juni 2016, dalam usia 74 tahun.
CAPITALXTRA | NEW YORK POST