TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, mengatakan banyak hal yang menjadi bahan evaluasi dari penampilan enam ganda putra di ajang PBSI Home Tournament, termasuk Yeremia Erich.
Selama tiga hari berlangsung, Herry melakukan penilaian terhadap performa anak-anak didiknya. Pelatih berjuluk Naga Api ini memberikan apresiasi atas penampilan Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjadi pasangan terbaik di kompetisi ini.
Menurut Herry, Fajar/Yeremia bisa tampil konsisten dari pertandingan pertama hingga pertandingan kelima.
Pada laga terakhir, Fajar/Yeremia mengalahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dengan skor 21-18, 21-18.
"Di awal turnamen ini, saya masih belum bisa memprediksi siapa juaranya, karena kekuatan semua pasangan memang merata. Tapi setelah tiga-empat pertandingan, saya melihat Fajar/Yere (Yeremia) bisa jadi juara, karena mereka mainnya konsisten sekali," kata Herry, Jumat, 26 Juni 2020.
Menurut Herry, komunikasi antara Fajar yang lebih senior dengan Yeremia yang lebih muda, juga menjadi salah satu kunci keberhasilan duet dadakan ini.
"Sebelumnya kan Yere sering error, tapi kelihatan banget Fajar ngebimbing. Dia kasih masukan, kasih semangat dan bilang jangan kendor, harus fokus. Di pertandingan penentu tadi, mereka di game kedua sempat kejar-kejaran angka sama Kevin/Reza, lalu Fajar kasih masukan ke Yere, dan Yere bisa ngejalanin itu," kata Herry.
Herry tak menduga Fajar/Yeremia menang straight game atas Kevin/Reza yang ada di peringkat kedua klasemen. "Saya pikir akan berlangsung rubber game, ternyata Fajar/Yere menang dua game langsung. Saya tanya sama Kevin, memang kondisi fisiknya belum balik karena latihannya belum seratus persen selama masa pandemi ini dan langsung tanding, main sehari dua kali," ucap Herry.
Usai mengalahkan pasangan Kevin/Reza, Yeremia mengaku sebetulnya dalam hati ia punya keyakinan bisa merebut peringkat teratas di PBSI Home Tournament.
"Walau saya tahu lawannya berat-berat, banyak pemain senior, tapi kan Fajar juga pemain bagus, jadi ya pede saja. Komunikasi kami jalan terus, dia banyak memberi bimbingan dan ingatkan saya supaya jangan hilang fokus. Salah satu kunci kemenangan kami adalah kami saling percaya sama pasangan," kata Yeremia.
Yeremia Erich merupakan pemain jebolan klub PB Exist Jakarta ini, kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1999. Selama berada di Pelatnas Cipayung, ia berpasangan dengan Pramudya Kusuwardana. Saat ini menduduki peringkat 65 dunia ganda putra. Mereka sempat menempati peringkat 61 dunia yang menjadi peringkat tertingginya bersama Pramudya.
Sejauh ini, hasil terbaik yang pernah diraih oleh Yeremia Erich bersama Pramudya terjadi di Iran International Challenge 2019 dengan menjadi runner-up setelah dikalahkan pasangan Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa 18-21, 13-21.
Pada 2020 ini, pasangan Yeremia/Pramudya diturunkan di turnamen Spain Masters 2020, namun sudah terhenti di babak pertama oleh duet Kim Gi-jung/Lee Yong-dae dengan skor 16-21, 14-21.
Fajar biasa berpasangan dengan M Rian Ardianto. Pasangan Fajar / Rian kini peringkat keenam dunia.
IRSYAN HASYIM