TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Besar Pekan Paralimpiade Nasional Papua mengusulkan agar pelaksanaan Peparnas XVI dapat dilaksanakan sebelum penyelenggaraan PON XX 2021. Usul itu dikemukakan Sekretaris Umum II PB Peparnas Papua, Timotius Matuan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memutuskan menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang semula dijadwalkan 20 Oktober-2 November 2020 ditunda menjadi bulan Oktober 2021 karena wabah corona.
Dengan penundaan PON, Peparnas 2020 di Papua juga mengalami penundaan tahun 2021.
"Memang umumnya Peparnas kerap dilaksanakan usai pelaksanaan PON. Tapi di Papua, kami mengusulkan agar event Peparnas bisa dilaksanakan sebelum PON, dengan demikian, event ini dapat menjadi acuan atau test event bagi panitia PON,” ujar Timotius melalui keterangan tertulis, Rabu, 1 Juli 2020.
Ia mengatakan hingga saat ini belum ada kegiatan olahraga yang digelar di Papua sebagai test event bagi panitia PON. Sebab, Popnas dan Peparpenas Papua tahun 2019 yang harusnya menjadi test event bagi panitia PON justru dipindahkan ke Jakarta.
"Kami saat ini siapkan SK, kemudian kita akan ajukan RKA untuk tahun 2020 dan 2021, kami berharap Peparnas bisa dilaksanakan lebih awal, mungkin bulan Agustus bisa dilaksanakan kemudian Oktober dilaksanakan PON," katanya.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Papua, Jaya Kusuma menuturkan sepanjang sarana dan prasarana, SDM dan pembiayaan tersedia, NPC Papua tetap siap bila Peparnas dilaksanakan lebih awal.
"Kalau NPC Papua prinsipnya harus komunikasi dengan NPC pusat, dan NPC seluruh Indonesia. Jika kita mau maju memang satu hal yang baru, suatu langkah yang maju bila kita mau dahulukan," ucap Jaya.
"Kita masih punya waktu 1 tahun lebih, jika memang dilaksanakan lebih awal, bisa di bulan Agustus atau September, tidak masalah, sepanjang sarana dan prasarana dan pembiayaan tersedia tidak ada masalah," kata dia.
IRSYAN HASYIM