Sekjen Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia Tirowali menjelaskan, ada sedikit perbedaan dalam pertandingan. "Jumlah pemainnya lebih banyak dan sistemnya juga sedikit berbeda," katanya di Gedung KONI/KOI, Rabu (17/9).
Menurut Tirowali, dalam pertandingan yang akan berlangsung di Sanur pertengahan Oktober mendatang itu, akan terbagi dalam dua jenis. Sama seperti pertandingan di dalam ruangan, akan ada pertandingan antartim dan pertandingan antarregu.
Hanya dalam pertandingan antartim dua regu saja yang bertanding. "Jika kedudukan seri, maka pertandingan penentuan akan dilakukan oleh pemain terbaik dari dua regu yang bertanding," kata Tirowali.
Selain itu, jumlah pemain pun ditambahkan satu orang dalam masing-masing regu yang bertanding. Tidak lagi tiga orang, melainkan empat orang. "Karena pergerakan di pasir akan lebih sulit, sehingga diputuskan agar pemain ditambah," kata Tirowali.
Dengan aturan seperti itu, Tirowali menilai peluang emas akan ada dari tim putra, terutama dalam pertandingan antartim. "Itulah yang menjadi target kita, sedangkan untuk putri kami menargetkan agar hanya bisa mencapai babak final," katanya.
Persaingan berat kemungkinan besar akan datang dari Thailand - negara pengembang cabang sepak takraw ini. Selain itu, negara lain yang juga perlu diperhitungkan adalah Korea, China, dan Vietnam.
Tirowali menjelaskan Indonesia telah mempersiapkan 12 atlet. Mereka akan berlaga dalam empat nomor, yaitu nomor tim putra dan putri serta nomor regu putra dan putri.
Ezther Lastania