TEMPO.CO, Jakarta - Tim McLaren memandang mobil milik tim Racing Point sebagai salah satu rival utama di papan tengah klasemen Formula 1 2020. Kepala tim McLaren, Andreas Seidl, mengatakan tim mereka berambisi mengalahkan tim yang memiliki mobil berjuluk Pink Mercedes itu.
RP20, mobil terbaru Racing Point, dengan livery warna merah jambu itu danggap menyerupai desain mobil Mercedes yang digunakan Lewis Hamilton saat merebut gelar juara dunia 2019. Desain ini lantas menimbulkan berbagai pertanyaan soal aspek legal mobil tersebut.
Adapun Federasi Otomotif Internasional, FIA, menyatakan bahwa Racing Point, tidak menyalahi aturan. "Dari kami tentunya tidak ada maksud untuk mengajukan protes karena saya kira tidak ada landasan untuk itu. Mercedes dan Racing Point memilih jalan itu. Jujur saya kira ada ruang di regulasi untuk melakukan apa yang mereka lakukan," kata Seidl seperti dikutip Reuters, Jumat, 3 Juli 2020.
Seidl menambahkan bahwa, "Tentunya pada waktu yang sama, saya tak menyukainya. Melakukan itu dimungkinkan dalam regulasi, memiliki kerja sama semacam ini dalam hal berbagi teknologi terowongan angin dan sebagainya. Jadi tidak ada alasan untuk komplain."
Racing Point kini dimiliki miliarder asal Kanada Lawrece Stroll. Anaknya, Lance Stroll, membalap bersama Sergio Perez, finis ketujuh musim lalu. Keduanya terlihat meyakinkan dalam tes pramusim di Barcelona, Februari lalu. Tim yang bermarkas di Silverstone itu menggunakan power unit dan powertrain dari Mercedes. McLaren juga akan beralih menggunakan dapur pacu Mercedes mulai tahun depan setelah dua tahun bersama Renault.
Adapun Haas, tim asal Amerika Serikat itu, juga memiliki kerja sama erat dengan Ferrari. Menurut Seidl, penting bagi Formula 1 untuk mengeluarkan klarifikasi untuk mengatur batasan penggunaan fitur tersebut. "Saya sangat menghormati apa yang Racing Point lakukan, kami telah melihat di masa lalu jika mereka adalah tim yang hebat. Pada akhirnya saya lebih memilih untuk fokus kepada kami sendiri," ujar dia.
McLaren menjadi tim dengan progres terbaik pada Formula 1 tahun lalu. Periode itu menjadi momentum kebangkitan mereka setelah beberapa musim yang buruk bersama Honda. Tim yang berbasis di Woking, Inggris, bahkan mengalahkan Renault, yang merupakan pemasok mesin mereka.