TEMPO.CO, Jakarta - Juara bulutangkis tunggal putri Olimpiade 2016, Carolina Marin, merelakan medalinya untuk disumbangkan pada pekerja medis di garis depan dalam memerangi pandemi COVID-19.
Laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Senin, 6 Juli 2020, melaporkan, untuk menunjukkan dukungannya, atlet Spanyol itu menawarkan semua medalinya, termasuk emas Olimpiade Rio 2016 dan tiga gelar Kejuaraan Dunia, melalui video call baru-baru ini kepada para pekerja kesehatan di negaranya.
Marin berinteraksi dengan para personel di garis depan di Rumah Sakit Sanitas Cima di Barcelona dan RS Virgen del Mar di Madrid, untuk memberi hormat kepada mereka dengan pesan "di dekat Anda, saya bukan apa-apa".
“Saya tawarkan semua medali saya kepada mereka karena mereka adalah pahlawan sejati. Mereka pantas menerima semua tepuk tangan dan penghargaan,” kata pebulu tangkis berusia 26 tahun itu kepada Indian Express.
“Saya hanya ingin berterima kasih kepada mereka. Mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan saya ingin berterima kasih kepada para pejuang di garis depan yang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari dan terus melayani orang-orang seperti kita."
“Pandemi ini belum pernah terjadi sebelumnya, tapi kita punya begitu banyak kisah inspiratif yang semata-mata membuat saya ingin memberi kembali. Membawa ke lapangan dan bermain untuk menang akan menjadi cara untuk berterima kasih kepada para pejuang ini.”
Marin, yang menghabiskan masa lockdown di kota asalnya Huelva bersama ibunya Toni Marin, sekarang kembali berlatih dan berharap segera bermain dalam turnamen, termasuk Kejuaraan Dunia BWF yang akan berlangsung 29 November - 5 Desember di kota asalnya itu.
“Saya akan bermain di depan penonton di kota saya pada kejuaraan sebesar itu untuk pertama kalinya. Saya akan berusaha memberi warga Huelva tontonan ketika mereka datang mendukung saya.”