TEMPO.CO, Jakarta - Renault mengajukan protes resmi ke FIA mempertanyakan aspek legalitas mobil balap tim Racing Point setelah performa kuat tim rival itu di Grand Prix Styria, Austria, Minggu, 12 Juli 2020.
Dua anggpta tim Racing Point, pembalap Meksiko Sergio Perez finis di posisi keenam dan Lance Stroll asal Kanada di urutan ketujuh, mengalahkan pembalap Renault Daniel Ricciardo di posisi kedelapan.
Steward lomba menyatakan protes tersebut terkait dugaan pelanggaran regulasi Formula 1 tentang desain dan outsourcing suku cadang yang terdaftar.
Singkatnya, Renault menganggap Racing Point menggunakan desain dengan sejumlah elemen yang tidak didesain oleh tim itu sendiri, demikian laman resmi Formula 1.
Racing Point mengakui jika mobil RP20 yang bermesin Mercedes itu, juga dipasang gear box serta suspensi belakang dari Mercedes, meniru mobil yang digunakan Lewis Hamilton saat merebut gelar musim 2019.
Kemiripan desain mobil yang dijuluki "pink Mercedes" itu pun telah membuat sejumlah tim tidak senang.
FIA akan menyita dan menyegel saluran udara rem depan dan belakang mobil Racing Point untuk dianalisa.
Tim pabrikan Mercedes, yang menyediakan mesin dan gear box untuk Racing Point juga diperintahkan untuk menyerahkan brake duct yang dipakai di mobil mereka musim lalu untuk perbandingan.
Renault dan Racing Point --dulu bernama Force India-- telah beberapa kali saling protes terkait regulasi seperti ketika poin tim Renault dicopot dari Grand Prix Jepang menyusul protes yang diajukan Racing Point yang bermarkas di Silverstone itu.
Protes Racing Point terkait sistem bias rem Renault dikabulkan saat itu.
Renault finis peringkat lima musim lalu, sedangkan Racing Point ketujuh.
Setelah dua balapan musim ini berlangsung, Racing Point mengemas 22 poin sementara Renault baru delapan.