TEMPO.CO, Jakarta - Bos KTM Tech3, Herve Poncharal, menganggap seri balapan MotoGP 2020 sebagai seri balapan yang akan dipenuhi dengan perang psikologis. Dengan agenda balapan yang masih bisa berubah, menurut dia, setiap tim dan setiap pembalap akan menghadapi tekanan yang tinggi untuk memperoleh poin pada setiap seri balapan.
"Bagi saya, bahkan, jika kita tidak memiliki jalur kompetisi dan kalender yang tetap seperti sekarang, ini sudah lebih dari cukup dan sang juara akan menjadi juara yang hebat. Tentu ini akan menjadi perang psikologis," kata Herve, dikutip dari Crash, Selasa, 14 Juli 2020.
Herve menambahkan tekanan tinggi dari musim baru, dengan 13 balapan diperas dalam empat bulan, berarti juga membuat pembalap dan setiap tim harus dalam kondisi prima. Menurut dia, tim akan meminimalisasi setiap kesalahan yang berpotensi ada. Meski begitu, ia menolak anggapan bahwa setiap pembalap akan tampil berhati-hati untuk menghadapi penampilan lawannya.
Dorna kembali mengeluarkan jadwal terbaru musim ini, akhir pekan lalu. Jadwal baru itu dikeluarkan setelah mengumumkan pembatalan gelaran GP Amerika Serikat di Austin, Texas. MotoGP rencananya ingin menambah 13 seri yang telah dirilis di kalender revisi tahun ini dengan empat seri lainnya di Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, dan Argentina. Kini jadwal di Amerika sudah dibatalkan dan tiga jadwal lain masih menanti perkembangan.
Menurut Herve, "meskipun kami memiliki beberapa balapan kurang dari yang direncanakan untuk musim 2020, dari 13 putaran ini, akan menjadi sangat sulit untuk setiap tim yang akan saling berhadapan. Kalender yang kita miliki saat ini adalah musim yang sulit dan pastinya akan menjadi pebalap yang luar biasa."
Meski menganggapnya sebagai perang psikologis dan balapan yang penuh tekanan, Herve yakin KTM Tech3, dengan pembalapnya Miguel Oliveira dan Iker Lecuona, akan berbicara banyak pada MotoGP musim ini. Ia memprediksi nama lama, seperti Marc Marquez dan Fabio Quartararo masih akan mendominasi balapan musim ini. "Marc favorit dan master, ia pasti akan mencoba memenangkan perlombaan. Tetapi, Fabio sangat ambisius dan sangat senang dengan situasinya," ujar dia.
Bagi Herve, setiap pembalap akan menghindari kesalahan dengan mempertaruhkan kontrak pada tim pabrikan untuk balapan musim depan. "Jadi, semua orang, pembalap maupun tim, akan mendorong kinerja 100 persen dari Sirkuit Jerez dan itu akan menjadi pertarungan yang luar biasa. Aku tidak berpikir ada orang yang akan mengambilnya dengan mudah," ujar dia.