TEMPO.CO, Jakarta - Kamaru Usman harus menepi selama 180 hari setelah berhasil mempertahankan gelar juara kelas welter dengan kemenangan angka mutlak atas Jorge Masvidal pada 12 Juli lalu. Ia harus menjalani pemulihan medis setelah hidungnya patah dalam pertarungan di partai utama UFC 251 itu.
Laki-laki berjuluk "Nigerian Nightmare" itu dipaksa mengurangi kontak dengan orang untuk segera pulih. Bahkan, pengurangan kontak pun dikabarkan harus diperpanjang selama tiga minggu sejak hidungnya dinyatakan sembuh.
Baca Juga:
Sementara itu, Jorge Masvidal, 35 tahun, akan kehilangan satu bulan untuk laserasi dahi seusai kekalahannya dari Kamaru Usman. Masvidal kini telah diberikan skorsing medis selama 30 hari untuk menyembuhkan luka parah di wajahnya. Seperti halnya Usman, ia akan dipaksa untuk menghindari kontak selama tiga pekan.
Skorsing medis untuk Usman tentu mengagetkan. Ia diperkirakan akan bertarung melawan Gilbert Burns, lawan aslinya di UFC 251, sebelum pandemi virus corona. Tetapi Usman bersikeras bahwa dia memiliki kandidat ideal lain sebagai lawannya, yaitu Georges St-Pierre. Pemain berusia 39 tahun ini tidak pernah bertarung di Octagon sejak 2017. Saat itu, ia mengalahkan Michael Bisping untuk kelas menengah.
Ditanya siapa yang akan ditantang untuk pertarungan berikutnya, Usman mengatakan kepada TMZ Sports, "Jujur saya harus mengatakan Georges St-Pierre. Saat ini kami terikat untuk rekor, kemenangan paling beruntun di divisi kelas welter. Georges adalah pria yang tangguh, Georges adalah legenda, Georges adalah lawan yang sudah ada untuk sementara," kata Kamaru Usman, dikutip dari The Sun, pada 20 Juli 2020.
Menurut Usman, Georges akan menjadi lawan terbaiknya. "Georges masih bisa melakukannya, dia membuktikannya dua tahun lalu ketika dia kembali, saya merasa dia masih bisa melakukannya. Saya merasa dia masih bisa masuk dalam pertandingan dan menjadi lawan. Saya pikir Georges St-Pierre bisa menjadi pria itu. Jika Georges ingin melakukannya, Georges bisa mendapatkannya juga," ujar dia.