TEMPO Interaktif, Beijing: Meski mengalami paceklik gelar Grand Slam musim ini, petenis nomor dua dunia Jelena Jankovic mengaku tidak merasa terbebani. Petenis asal Serbia ini pun membidik Cina Terbuka sebagai batu loncatan menjadi petenis nomor satu dunia.
Jankovic dan petenis rekan senegaranya, Ana Ivanovic, merupakan dua unggulan teratas di Cina Terbuka. Ivanovic sendiri merupakan petenis nomor satu dunia saat ini. Kedua petenis tersebut akan bersaing sengit karena petenis nomor tiga dunia yang baru menjuarai Pan Pacific Terbuka di Tokyo akhir pekan lalu, Dinara Safina, absen karena cedera.
Ranking satu petenis putri dunia sering berpindah tangan setelah Justine Henin pensiun Mei lalu. Petenis seperti Maria Sharapova, Ivanovic, Jankovic, dan Serena Williams saling bertukar posisi satu dunia sejak Henin menggantungkan raket.
"Saya tidak perlu membuktikan ke siapa pun atau media mana pun mengenai kemampuan saya, kecuali pada diri saya sendiri. Saya masih berusia 23 tahun, masih muda, dan saya sudah mencicipi final Grand Slam," ujar Jankovic.
Finalis Amerika Serikat Terbuka ini sempat bertengger di peringkat satu dunia pada Agustus lalu. Ia menganggap pergeseran di posisi satu dunia yang sering terjadi justru merupakan perkembangan bagus.
"Semua pemain tampil luar biasa di lapangan dan saya akan mencoba yang terbaik untuk menyelesaikan tugas saya yaitu bermain tenis," ujar petenis yang kalah di final Cina Terbuka tahun lalu atas petenis Hungaria Agnes Szavay.
Sementara itu, juara Prancis Terbuka, Ivanovic, mengaku cedera yang menghantamnya dalam beberapa bulan terakhir menganggu permainannya.
"Saya bahkan tidak bisa memegang raket. Saya rasa semua pemain pernah mengalami cedera dalam karier mereka," ujar Ivanovic, yang kini bertengger di posisi keempat dunia. "Yang saya butuhkan saat ini adalah tetap bersikap positif. Saya butuh waktu untuk bisa mengembalikan permainan saya."
AFP| Kodrat Setiawan