TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kehilangan poin pada dua seri pembuka MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia di Sirkuit Jerez sejak dua pekan lalu. Meski sudah terlihat mulai berlatih untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap bugar, bukan hal mudah untuk Marquez mengejar pemimpin klasemen pembalap sementara Fabio Quartararo dari tim Petronas Yamaha SRT. Ia meraih poin sempurna dari dua seri balapan tersebut.
Kisah Fabio Quartararo dan Marc Marquez bak kisah ekstasi sekaligus patah hati. Quartararo mendominasi dua balapan bersama dengan pembalap Yamaha lain, Maverick Vinales. Sementara Marquez harus kehilangan dua laga awal setelah kecelakaan di MotoGP Spanyol mematahkan lengan tangan kanannya. Kecelakaan itu membuat Marquez juga kehilangan seri kedua di sirkuit yang sama. Lantas bagaimana peluang pembalap Spanyol itu mempertahankan gelar juara dunia MotoGP musim ini?
Dikutip dari situs MotoGP, Kamis, 30 Juli 2020, secara matematis peluang Marc Marrquez untuk menjadi juara belum sepenuhnya tertutup. Dengan catatan, ia harus membawa poin sempurna pada seri balapan tersisa. Dengan setidaknya tersisa 11 balapan tersisa, Marquez bisa mendapatkan poin maksimal sebesar 275 poin berdasarkan perhitungan hasil balapan di sirkuit yang digunakan pada 2019 dan 2020. Marquez mendapatkan keuntungan bahwa juara dunia delapan kali itu familiar dengan sirkuit yang akan digunakan.
Dari sebelas seri balap, sejumlah sirkuit seperti di Brno, Austria, Misano, Barcelona, Le Mans, Aragon dan Valencia akan digunakan. Berdasarkan statistik MotoGP 2019, Marquez meraih 66 poin lebih banyak daripada yang dilakukan Quartararo. Satu-satunya balapan yang tidak dimenangkan Marquez adalah Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Saat itu, ia finis di posisi kedua. Jika hal yang sama terjadi tahun ini, Marquez masih bisa bersaing dengan Quartararo untuk menggondol juara MotoGP 2020.
Namun, Fabio Quartararo dan Yamaha adalah tim yang berbeda dibandingkan musim lalu. Keduanya bisa tampil memukau dalam dua seri perdana di Sirkuit Jerez. Mengetahui Marc Marquez akan kembali di MotoGP Brno untuk mendapatkan poin perdananya, Quartararo sudah seharusnya mewaspadai balapan di seri tersisa.
Namun, Marc Marquez bukan hanya melawan Fabio Quartararo. Pembalap lain seperti Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso dari tim Ducati membuat persaingan MotoGP semakin kompetitif. Dengan situasi yang ada, musim balap tahun ini akan menjadi tahun terberat Marquez sekaligus membuat pemain berusia 27 tahun itu lebih tegas. Jika mampu mendapatkan hasil maksimal di sisa seri, Marquez benar-benar menjadi juara sejati MotoGP.
Fabio Quartararo wajib waspada melihat dua aspek penting Marc Marquez. Pertama, pada MotoGP Spanyol, Marquez melakukan penyelamatan setelah tergelincir ke luar lintasan. Terperosok ke urutan 16, Marc mampu meringsek ke urutan ketiga sebelum akhirnya frontside-end kedua mematahkan tangannya.
Kedua, setelah operasi tulang, Marc bersama Cal Crutchlow (LCR Honda Castrol) dan Alex Rins (Team Suzuki Ecstar), berkukuh untuk menjajal sesi latihan untuk menguji badannya menjelang balapan, Ahad lalu. Marquez menampilkan keberanian dan tekad yang kuat untuk mencoba balapan walaupun memutuskan untuk mundur. Sekarang, mampukah Marc Marquez mempertahankan juara MotoGP? Hanya waktu yang akan memberitahu.