TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan Valentino Rossi naik podium MotoGP untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, dalam lomba di GP Andalusia, sempat mendapat banyak pujian. Namun, ada juga yang menganggap pujian itu berlebihan.
Suara miring itu disampaikan Loris Reggiani mantan pembalap motor asal Italia. Reggiani pernah dua musim membalap untuk Aprilia di kelas primer dan komentator.
“Saya tak mengerti semua euforia ini untuk Rossi, walau berhasil kembali ke podium dalam usia 41 tahun," kata Reggiani, sebagaimana dimuat Tuttomotoriweb.
"Saya akan bilang kalau di depannya ada dua motor yang sama dengannya dan bahwa (Franco) Morbidelli juga menyalipnya, saya pikir ini adalah sisi lain dari koin.”
Rossi finis ketiga dalam lomba di Jerez akhir bulan lalu, di belakang Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. Pembalap Monster Energy Yamaha itu menebus kegagalan finis di lomba sebelumnya.
Menurut Reggiani, Rossi beruntung berhasil naik podium lantaran ada banyak pembalap yang gagal finis, termasuk Franco Morbidelli serta Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Ia juga tak mengerti dengan kondisi yang dikeluhkan Rossi. “Saya tidak mengerti kontroversinya dengan Yamaha. Fakta dia mengeluh bahwa dia harus berjuang selama 4 hari untuk mengubah setelan, lalu kemudian mendengar Lin Jarvis membenarkannya, jujur ada sesuatu yang tidak saya mengerti. Saya melewatkan beberapa detail,” ujarnya.
Konsistensi Rossi akan dinantikan dalam MotoGP seri ketiga di Republik Cek akhir pekan ini. Tantangan yang dihadapinya tak akan mudah. Marc Marquez, yang mundur dari lomba sebelumnya, akan kembali tampil.
Selanjutnya: Jadwal MotoGP Republik Cek