TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susi Susanti mengatakan pihaknya menyusun konsep turnamen simulasi untuk persiapan menghadapi Piala Thomas dan Uber 2020. Dua turnamen regu paling bergengsi di jagad bulutangkis ini dijadwalkan berlangsung di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang. "Kami sedang bahas konsepnya, kemungkinan akan jadi simulasi mirip konsep home tournament," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 4 Agustus 2020.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) merilis hasil undian Piala Thomas dan Uber 2020. Proses pengundian ditayangkan secara langsung oleh BWF dari Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari ini pukul 14.00 WIB. Tim putra Indonesia menjadi unggulan pertama. Indonesia berada di grup A bersama Malaysia, Belanda dan Inggris. Sedangkan tim Uber Indonesia yang ada di posisi kelima daftar unggulan, menempati grup B bersama Korea, bersama Korea, Malaysia dan Australia.
Susi menjelaskan simulasi trunamen bakal digelar pada awal September di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta. Ia mengatakan turnamen itu akan menjadi ajang pemanasan bagi semua atlet yang bakal bertanding di ajang tersebut "Turnamen simulasi memang kami buat seperti format Thomas dan Uber, turnamen dengan model beregu," kata dia.
Susi menganggap tim putra memiliki peluang besar untuk membawa pulang Piala Thomas yang terakhir didapat pada 2002. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona itu mengatakan timnya akan berfokus untuk menembus babak delapan besar terlebih dahulu. "Kami punya kans, kami mau membawa pulang Piala Thomas kembali ke Indonesia. Itu harapan dan tekad dari atlet dan pengurus PBSI bahwa kesempatan itu ada," ujar Susi.
Selain itu, menurut dia, lawan-lawan di grup A tidak mudah untuk dihadapi. Para pemain, kata dia, harus mewaspadai kekuatan tersembunyi tim Malaysia, Belanda, dan Inggris meskipun di atas kertas Indonesia lebih diunggulkan. "Kalau melihat kekuatan di atas kertas, kami lebih unggul dari Belanda dan Inggris, namun kami harus siap dan tidak boleh menanggap enteng lawan," ucap Susi.
Sementara itu, di grup lain, Susi menganggap kekuatan tim lebih merata. Menurut dia, Jepang yang menjadi salah satu saingan terberat harus satu grup dengan Korea. Sedangkan Cina berada dengan grup yang sama dengan Taiwan. Lalu, Denmark harus saling sikut dengan India di babak penyisihan Piala Thomas.