Susy bercerita motivasinya begitu tinggi karena pertama kali tampil di Olimpiade. Saat itu bulu tangkis baru saja diresmikan menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan di ajang empat tahunan itu.
"Kesempatan sudah saya dapat dengan lolos ke Olimpiade, dan kesempatan itu tidak datang dua kali," kata Susy kepada Tempo, Selasa, 4 Agustus 2020.
"Saya berkomitmen pada diri saya untuk bekerja keras agar mencapai impian dan target saya menjadi juara Olimpiade,mempersembahkan prestasi terbaik untuk Indonesia," ucap Susy yang kini menjadi Kepala Bidang Prestasi dan Pembinaan PBSI.
Saat tampil di Barcelona, Susy Susanti berusia 22 tahun. Ia berhasil mengalahkan pemain Korea Selatan, Bang Soo-hyun dengan skor 5-11, 11-5, dan 11-3 pada laga final.
Berselang satu jam kemudian, tunggal putra Alan Budikusuma berhasil mempersembahkan medali emas lainnya. Dalam final yang mempertemukan dua wakil Indonesia itu, Alan mengalahkan pemain Indonesia lainnya, Ardy B. Wiranata dua set langsung yakni 15-12, 18-13.
Kesuksesan memboyong dua medali emas ini membuat Indonesia kala itu menjadi negara Asia ketujuh yang mampu menggapai prestasi tertinggi di arena Olimpiade.
Dalam ajang olahraga ini, Indonesia juga memperoleh satu medali perak yang dipersembahkan pasangan ganda putra Eddy Hartono dan Gunawan. Pasangan ini harus puas di urutan kedua setelah kalah dari pasangan Korea Park Joo-bong dan Kim Moon-soo dengan skor 11-15. 7-15.
Selain itu, Kontingen Merah Putih meraih medali perunggu melalui tunggal putra Hermawan Susanto. Indonesia mendapatkan dua emas, dua perak, dan satu medali perunggu, prestasi yang belum disamai sampai saat ini.
Mengenai peluang kembali merebut dua medali emas dalam Olimpiade, Susy mengatakan masih terbuka lebar. Namun, kata Susy, target di Olimpiade Tokyo 2021 yakni mempertahankan medali emas utuk kontingen Indonesia. "Peluang tetap ada, minimal satu emas dulu deh," kata dia tentang target yang dipatok kontingen Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis.