TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) memutuskan untuk mencoret Riau Ega Agatha dari pusat pelatihan nasional panahan. Pencoretan itu dilakukan meskipun Riau Ega telah memastikan tiket Olimpiade Tokyo 2021.
Ketua Umum Perpani, Illiza Sa'aduddin Djamal melaporkan pencoretan atletnya itu kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Menurut dia, pencoretan itu dilakukan setelah tindakan indisipliner yang dilakukan oleh atlet asal Jawa Timur tersebut. "
"Kemarin ada atlet kami dari Jawa Timur yang tidak bisa kami ikutkan walaupun telah meraih tiket Olimpiade karena memang tidak bisa mematuhi aturan dari PP Perpani maka ini penting untuk kelangsungan organisasi ini lebih baik ke depan. Semua yang kami lakukan ini untuk membina. bukan hanya menjadi juara tapi mentalnya juga," kata dia dalam webinar "Peran Sports Science dalam Persiapan Olimpiade dan Paralympiade 2032" pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Ketua Bidang Hukum Perpani, Ikhsan Ingratubun, menambahkan bahwa peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu mengirim surat sebagai persyaratan untuk bergabung ke Pelatnas. Menurut Ikhsan, atlet berusia 28 tahun itu memcantum kesediaan bergabung ke Pelatnas jika pelatihnya berasal dari pengurus provinsi Jawa Timur ikut direkrut oleh PP Perpani. "Padahal PP Perpani sudah melakukan seleksi pelatih secara terbuka, di situ dikatakan kami melakukan diskriminasi melalui medsos," kata Ikhsan.
Baca juga : Kontroversi Pencoretan Atlet Panahan Riau Ega Agatha, Apa Kata Kemenpora?
Menurut dia, secara aturan Perpani merupakan organisasi resmi yang tidak bisa diatur oleh atlet. Perpani, kata Ikhsan, tidak segan untuk melakukan pencoretan. Keputusan itu juga sudah dikonfirmasi ke Kemenpora melalui Sekretaris Kementerian Gatot S Dewa Broto. "Dia katakan itu tidak ada lebih bagus mendidik orang yg merasa masih kalah daripada kita didik orang yg sudah merasa menang. Itu bukan mental seorang atlet," ujar Ikhsan
Keputusan mencoret Riau Ega Agatha diambil Perpani melalui rapat pleno. Menurut dia, langkah itu tidak berpengaruh terhadap tiket ke olimpiade karena sifatnya by number bukan by name. "Dia sudah dicoret, sudah dikasih kesempatan kedua, hari itu tanggal 5 Agustus terus dikasih kesempatan tanggal 6 Agustus. KONI sudah ditegur. Kemenpora sudah mengetahui persis, bagaimana semangat PP perpani yang sudah membina atlet," kata dia.
Saat ini Indonesia telah mengantongi dua tiket olimpiade dari perorangan putri melalui atlet Diananda Choirunisa, dan perorangan putra, melalui Riau Ega Agatha. Dalam surat pencoretan nama sebagai atlet pelatnas yang diperoleh Tempo, surat Perpani, tertanggal 8 Agustus itu, ditujukan kepada Riau Ega, Diananda, dan Asiefa Nur Haenza. Ketiganya dicoret karena tidak memenuhi panggilan untuk mengikuti pelatnas olimpiade, tidak taat aturan organisasi, dan mengesampingkan kepentingan negara.