TEMPO.CO, Jakarta - Belum ada titik temu antara Mesut Ozil dan Arsenal soal masa depan pemain Jerman tersebut. Arsenal ingin hubungan mereka berakhir, sedangkan Ozil masih ingin menjalani kontraknya hingga selesai.
Keinginan untuk bertahan di Emirates itu ditegaskan Ozil, Kamis. Kontraknya akan berakhir pada tahun depan.
"Sikapku jelas, Saya akan di sini hingga hari terakhir dari kontrak. Saya akan memberikan yang terbaik bagi klub," ujar Ozil dilansir dari Reuters.
Ozil sudah tersisih dari skuad The Gunners sejak musim ini. Pelatih Mikel Arteta sudah menegaskan bahwa mantan pemain timnas Jerman itu tidak masuk dalam skema timnya. Sejak kompetisi dimulai lagi di tengah pandemi, Ozil tak pernah sekalipun diturunkan.
Baca Juga: Bos Arsenal Siapkan Peran Baru Untuk Willian
Meskipun begitu, Ozil menekankan bahwa ia bakal memutuskan kapan akan meninggalkan Arsenal dan akan terus berjuang mendapatkan kembali tempat utamanya sampai tidak lagi terikat kontrak.
"Situasi seperti ini tidak akan pernah menghancurkanku, malah membuatku lebih kuat. Saya telah menunjukkan di masa lalu bahwa saya bisa kembali ke tim dan saya akan menunjukkannya lagi," kata Ozil.
"Saya akan memutuskan kapan saya pergi, bukan orang lain. Saya tidak menandatangani selama dua atau tiga tahun, saya menandatangani selama empat tahun dan itu harus dihormati oleh semua orang."
Sementara itu, Arsenal dikabarkan siap berkorban demi bisa segera melepas Ozil. Klub Liga Inggris itu siap membayar sisa kontrak pemain itu. Mereka kesulitan menjual pemain tersebut karena gajinya yang tinggi, 350 ribu pound per pekan (Rp 6,7 miliar).
Hubungan Ozil dengan manajemen sendiri sudah memburuk sejak ia menolak pemotongan gaji di tengah pandemi Covid-19.