TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Avintia Racing Johann Zarco menemui Valentino Rossi seusai kecelakaan besar di MotoGP Austria. Pertemuan itu dilakukan setelah banyak spekulasi beredar mengenai penyebab kecelakaan yang melibatkan pembalap Petronas Yamaha SRT Franco Morbidelli. Menunda konferensi pers dengan media, Johann Zarco merasa disudutkan setelah banyak pihak menganggap melakukannya dengan sengaja.
"Franco sudah pergi tapi saya senang berbicara dengan Vale. Kami menghabiskan 10 menit bersama dan kami bisa dengan tulus mengatakan apa yang terjadi dan pemikiran kami tentang itu. Untungnya, tidak ada yang terluka parah, jadi saya hanya berbicara dengan Vale untuk membuatnya mengerti bahwa saya bukan orang gila. Saya menunda zoom dengan media karena kami harus memperbaiki keadaan," kata dia, dikutip dari Crash, Senin 17 Agustus 2020.
Baca juga : Terlibat Tabrakan dengan Franco Morbidelli, Begini Penjelasan Johann Zarco
Dalam pertemuan itu, Zarco menegaskan bahwa kecelakaan itu terjadi tanpa disengaja. Kecelakaan itu terjadi pada putaran kesembilan ketika Zarco menggunakan kecepatan garis lurus superior milik Ducati untuk melewati Morbidelli. Tapi, keduanya terjerat saat mereka akan berbelok di tikungan cepat kedua menuju ke zona pengereman untuk tikungan. 3. Zarco unggul tipis di garis, ia mengejar Morbidelli pada kecepatan hampir 300 km per jam.
Franco Morbidelli terjungkal dan motornya terhempas di antara pembalap Yamaha Maverick Vinales dan Valentino Rossi. "Saya menyalip Morbidelli di straight dan kemudian pada saat saya harus mengerem, dia menyentuh saya dan dia terkejut," kata Zarco. "Mereka, Rossi dan Morbidelli, berpikir bahwa saya melebar dan itu tidak benar, tetapi saya tidak melebar. Saya tidak lebih melebar dari biasanya. Dan saya tidak melakukannya dengan sengaja."
Johann Zarco menambahkan, "Yang pasti saya bisa berharap bahwa mungkin Morbidelli akan mencoba menyalip, tetapi saya tidak memotong garis untuk menghentikannya. Terlalu gila untuk melakukannya dan terlalu berbahaya. Saya cukup sadar untuk mengendalikan motor saya, sehingga ketika saya mengerem tidak memiliki pikiran buruk untuk mencelakakannya. Sekarang sudah jelas di antara kami."
"Sekarang kami dapat berbicara bersama, mereka memahami apa yang terjadi dan itu hanya karena semua sedang berada dalam kecepatan masing-masing, karena kami dekat satu sama lain, saat saya mengerem, slipstream, kami bersentuhan, kemudian tidak memiliki kendali dan jatuh. Mesin saya benar-benar lebih kuat darinya pada saat itu dan saya menyalipnya saat kami masih di gigi 5. Saat kami mungkin 300 meter sebelum titik pengereman." ujar Zarco menambahkan.
Baca juga : Insiden Tabrakan MotoGP Austria, Valentino Rossi : Itu Sangat Menakutkan
Ia juga menyinggung insiden tabrakan motor yang juga membahayakan Valentino Rossi. "Hal buruknya adalah motor kami yang benar-benar bisa menghancurkan Valentino. Vale hanya merasakan sesuatu, berdiri sedikit dan melihat motornya. Dia juga ketakutan. Saya merasa tidak enak untuk situasi ini. Franco lebih terluka daripada saya karena dia memiliki rasa sakit di kepala. Saya memiliki sedikit luka bakar di lengan, pinggul dan kaki. Sedikit rasa sakit di pergelangan tangan saya tetapi tidak ada rusak," ujar pembalap Perancis itu.
Klarifikasi Johann Zarco itu untuk membantah seluruh tudingan bahwa kecelakaan itu dilakukan secara sengaja. Ia pun mengungkapkan, setelah kecelakaan besar di MotoGP Austria, ia dan Franco Morbidelli telah berpelukan di Medical Center. "Kemudian setelah saya sedih karena, selama wawancara, hal-hal buruk muncul dari komentar Franco dan Vale," kata dia.
Morbidelli tidak ambil bagian dalam aktivitas media karena sedang berada dalam perawatan. Namun, Petronas Yamaha SRT sudah mengeluarkan siaran pers dengan mengatakan, "Zarco menyusul saya (Morbidelli)) di jalan lurus dan kemudian mengubah garisnya saat pengereman menjadi melebar. Dengan garis yang berubah dan slipstream tidak ada tempat bagi saya untuk pergi, tidak mungkin bagi saya untuk menghindarinya. Syukurlah kami berdua sama-sama baik."