TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo berjuang membenahi masalah pengereman pada balapan kedua MotoGP Styria di Austria, akhir pekan ini. Jika ia gagal berbenah, Quartararo harus khawatir posisinya berpotensi disalip Andrea Dovizioso dari Ducati yang mampu tampil apik dengan menjadi juara GP Austria, Ahad lalu.
Dovizioso menjadi penantang utama Quartararo dengan berada di posisi kedua klasemen pembalap. Ia berhasil memanfaatkan masalah Yamaha yang masih berkutat pada masalah teknis dengan rem. "Sangat sulit karena kami mengalami masalah teknis pada balapan pertama dan kedua," kata Quartararo, dikutip dari Crash, Rabu 19 Agustus 2020.
Pembalap Perancis itu turun dari posisi kelima ke posisi terakhir setelah melebar di tikungan 4 pada lap 5 dari balapan awal. Saat itu, balapan sempat terhenti karena kecelakaan besar yang dialami rekan setimnya, Franco Morbidelli dan Johann Zarco. Masalah teknis yang sama sejak musim MotoGP 2020 dimulai muncul kembali.
Baca juga : Gagal Naik Podium MotoGP Austria, Fabio Quartararo Keluhkan Masalah Pengereman
Quartararo masih berhasil naik ke posisi kedelapan pada akhir balapan dan mempertahankan posisinya di puncak klasemen. Namun, ia hanya berselisih 11 poin di atas Andrea Dovizioso. Menjadi sirkuit andalan Ducati, Quartararo dan Yamaha harus khawatir untuk pertandingan kedua di Red Bull Ring akhir pekan ini. "Pada putaran awal, saya mulai merasakan rem lembut. Rem saya sebenarnya terasa seperti kopling. Saya mengerem dengan empat jari ketika mencoba menghentikan motor. Itu benar-benar berbahaya," ujar dia.
Fabio Quartararo menambahkan, "Untuk balapan kedua kami memutuskan untuk mengubah segalanya, cakram, kaliper, dan itu persis sama. Sejujurnya, saya sangat gugup, karena ketika Anda tiba di tikungan dengan kecepatan 300 km per jam dan Anda tidak memiliki rem, itu lebih mengkhawatirkan daripada segalanya."
Quartararo mengatakan masalah pengereman, Ahad lalu, merupakan kejutan, yang harus segera mereka perbaiki untuk akhir pekan ini. "Anda kehilangan banyak feel karena Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan memiliki rem, kapan tidak. Sekarang kami perlu memeriksa. Tim sedang mengerjakannya karena tidak mungkin musim balapan, saya tidak punya rem untuk pertama kalinya," ujarnya.
Baca juga : Jadwal MotoGP Styria Akhir Pekan Ini: Lombanya Tayang Live di Trans7
"Selama akhir pekan saya mengerem dengan sangat keras. Mungkin sesuatu bisa terjadi setelah sepuluh lap berada di slipstream, tapi tidak setelah dua lap seperti di balapan kedua. Itu sesuatu yang kami tidak mengerti. Tentu saja kecepatan tertinggi kami sangat rendah, jadi kami perlu menyerang dengan cara yang berbeda. Tapi sulit untuk mengerem itu terlalu berbahaya."
Quartararo bukan satu-satunya pembalap Yamaha yang mengalami masalah teknis. Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales tertinggal di tempat kesepuluh setelah masalah kopling terjadi selama balapan. Hasil balapan kemarin membuatnya turun ke posisi ketiga klasemen MotoGP. Dengan absennya Marc Marquez dan turunnya performa Vinales, Andrea Dovizioso menjadi penantang utama dalam perebutan juara MotoGP.
"Tentu saja Marc menjadi penantang teratas, tapi sebenarnya sekarang saya melihat Dovi daripada Maverick sebagai penantang tama perebutan gelar. Dovi memiliki banyak pengalaman dan dia tahu cara bertarung. Dengan Maverick, kami memiliki motor yang kurang lebih sama, tapi dengan Dovi, ketika Anda memiliki kecepatan tertinggi seperti ini, itu luar biasa. Jadi saya melihat Dovi menjadi pesaing utama pesaing," ujar Fabio Quartararo tentang persaingan antara Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.