TEMPO.CO, Jakarta - Ferrari berhasil mengidentifikasi masalah kelistrikan pada unit tenaga Formula 1 SF1000 milik Charles Leclerc yang menyebabkan dia meraih hasil buruk pada GP Spanyol, dua pekan lalu. Leclerc berusaha meraih poin di Sirkuit Barcelona-Catalunya sebelum mesinnya mati setelah membentur tepi jalan di sektor terakhir yang menyebabkan mobilnya berputar.
"Di Barcelona, kami membayar mahal karena kurangnya keandalan, dan sebenarnya kami sekarang telah mengidentifikasi masalah dengan unit kontrol elektronik yang menyebabkan berhentinya Charles,"kata kepala unit tenaga Ferrari Enrico Gualtieri, dikutip dari Motorsport, Kamis 27 Agustus 2020.
Baca juga : Curhatan Lewis Hamilton Anggap Formula 1 2020 sebagai Ujian Mental Pembalap
Pada balapan itu, Leclerc bisa kembali ke pit dan tidak bisa berharap banyak untuk bergabung kembali ke balapan. Ferrari memilih untuk menghentikan mobilnya dengan alasan masalah kelistrikan sebagai penyebab. Kami juga menderita karena tidak memaksimalkan performa sesi kualifikasi kami, yang membuat kami dalam situasi sulit dalam balapan. Kami harus fokus pada persiapan akhir pekan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan para pembalap mendapatkan hasil maksimal dari SF1000," ujarnya.
Ferrari menghadapi akhir pekan yang sulit pada seri GP Belgia di Circuit de Spa-Francorchamps mengingat sifat sirkuit yang akan menghabisi daya mesin setiap mobil. Di sana, Leclerc akan bebas untuk mengambil elemen elektronik kontrol baru untuk unit kekuatannya tanpa menerima penalti. "Kami harus mengoptimalkan paket mobi, bekerja dengan baik di garasi, menentukan strategi terbaik, dan efisien dalam menanggapi perubahan kondisi," kata Enrico.
Tim Ferrari telah berjuang dengan untuk meningkatkan kecepatan mobil SF1000 sepanjang musim. Masalah ini menyebabkan mereka menjauh dari Mercedes dan Red Bull di klasemen konstruktor dan jatuh pada pertarungan konstruktor di papan tengah Formula 1.
Baca juga : Formula 1 : Bos Ferrari Terkejut Isu Ketegangan Sebastian Vettel dan Tim Mekanik
Adapun Leclerc meraih kemenangan grand prix perdananya di GP Belgia tahun lalu. Meski begitu, ia mengakui balapan musim ini jauh lebih sulit. "Dalam hal ekspektasi, kami akan lebih tangguh dalam hal kinerja kali ini karena kami tidak memiliki tingkat daya saing yang sama seperti yang kami lakukan pada 2019," kata Leclerc.
“Namun, kami telah melihat bahwa apapun bisa terjadi di trek ini, terutama dengan cuaca yang tidak menentu. Sebagai sebuah tim, kami harus bekerja sangat keras untuk melakukan semua yang kami bisa untuk mendapatkan hasil maksimal dari mobil mulai Jumat. Dalam latihan bebas, kami harus mengumpulkan semua informasi yang diperlukan untuk memilih strategi terbaik untuk kualifikasi dan terutama untuk balapan," ujar Charles Leclerc.