TEMPO.CO, Jakarta- Para legenda bulutangkis mendorong Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko maju sebagai calon Ketua Umum Pengurus PBSI periode 2020-2024. Keinginan mantan atlet itu disampaikan langsung dalam pertemuan dengan mantan Panglima TNI itu dalam acara makan siang di Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
"Pertemuan di Hotel Pecenongan, sambil makan siang," kata mantan atlet Hariyanto Arbi saat dihubungi Tempo.
Menurut Hariyanto, pihaknya sengaja mengundang jenderal bintang empat itu untuk menyampaikan harapan demi perbaikan PBSI ke depan. Dalam pertemuan itu, Moeldoko belum menjawab keinginan mantan bintang bulu tangkis itu untuk maju sebagai calon ketua federasi olahraga tepok bulu ini.
"Nanti dipikir dululah, katanya begitu. Kalau memang terjun harus all out kan. Jadi dia mikir dulu. Bilang nggak juga nggak, bilang ya nanti mikir dulu," ujar Hariyanto tentang respon dari Moeldoko.
"Kata Pak Moeldoko, sebagai prajurit buat Indonesia, kita (selalu) siap. Tapi dia minta waktu sih buat mikir-mikir," ucap dia menambahkan.
Dalam pertemuan, kata Hariyanto, hadir pula para legenda lain seperti Liem Swie King dan Eddy Hartono. Karena mantan atlet tidak memiliki hak suara, Hariyanto menuturkan ikut pula perwakilan dua klub yakni PB Djarum dan PB Jaya Raya yang memiliki harapan yang sama. PB Djarum diwakili oleh Lius Pongoh, Ivanna Lie, Tontowi Ahmad, Liliana Natsir, Christian Hadinata, serta Yuni Kartika.
Sedangkan Jaya Raya mengirimkan Imelda Wiguna, Rudy Hartono, dan Markis Kido.
"Kami menyampaikan buat maju supaya tidak satu calon. Tadi dibicarakan banyak sih. Pada ngomong semua. Intinya klub perlu diperhatikan," kata dia.
Saat ini PP PBSI dipimpin oleh Wiranto yang menjadi ketua sejak 2016. Pemilihan Ketua Umum PBSI bakal digelar pada Desember mendatang.
Baca Juga: Erick Thohir Dimunculkan dalam Bursa Calon Ketua PBSI
Selain Moeldoko, nama lain yang selama ini juga muncul dalam bursa calon ketua umum PBSI adalah Erick Thohir (Menteri BUMN), Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian), Bambang Brodjonegoro (Menristek), Idham Azis (Kapolri), Hamid Awaluddin (mantan Menteri Hukum dan HAM).