Vinales Mengklaim Punya Mentalitas Juara
Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales mengatakan selalu mempertahankan kepercayaan pada dirinya sendiri pada setiap seri balap. Ia berusaha selalu percaya dengan kemampuannya meskipun penampilannya tidak melulu sempurna. Di Sirkuit Misano, MotoGP Emilia Romagna, ia pun membuktikan kepercayaan dirinya tersebut.
Pembalap asal Spanyol itu kembali dalam perebutan gelar dengan kemenangan pertama tepat di musim Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. Ia menjadi pembalap keenam yang berhasil menguasai podium dalam tujuh seri balap. Ia berhasil membayar tuntas hasil buruk di MotoGP San Marino, sepekan sebelumnya.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Meskipun kemenangannya dianggap sebagai keberuntungan setelah Bagnaia tersingkir dari balapan. "Itu bagus, terutama karena banyak orang yang sangat meragukan saya pada hari Minggu kemarin. Kebanyakan orang mengira itu masalah mentalitas saya, tapi mentalitas saya persis sama dengan akhir pekan lainnya," kata dia, dikutip dari Crash, Selasa, 22 September 2020.
Maverick Vinales meneruskan, "Saya memiliki mentalitas juara dan sejujurnya, saya tidak menemukan kepercayaan diri pada motor untuk mendorong sejak awal. Saya tidak terlalu memikirkan kejuaraan, saya berpikir tentang cara agar saya menikmati diri saya sendiri, menikmati diri sendiri di atas motor dan mendorongnya secara maksimal."
Kemenangan Vinales membuat perburuan gelar juara MotoGP 2020 semakin terbuka. Ia pun merasa dirinya dan Yamaha berada pada posisi yang baik untuk bergerak maju. "Kami perlu mempersiapkan motor dengan sangat baik untuk tahun depan dan tahun ini setiap balapan kami mempelajari sesuatu, karena sangat penting untuk menjadi perhatian dan belajar untuk balapan berikutnya," ujarnya.
Baca Juga: Valentino Rossi : Saya Tidak Cukup Kompetitif dalam Perebutan Juara MotoGP 2020
Alex Marquez Senang dengan Motornya
Alex Marquez mengakui hasil finis di posisi ketujuh pada MotoGP Emilia Romagna tidak nyata karena pengikisan yang terjadi pada bannya secara cepat. Namun, hasil itu cukup baik untuk pembalap Repsol Honda itu untuk menembus posisi sepuluh besar di papan klasemen MotoGP.
Alex memulai balapan dari urutan ke-17 dengan menggunakan ban lunak pada RC213V. Di awal balapan, ia berhasil naik ke urutan ke-11. Banyak kecelakaan terjadi di depan sehingga ia berhasil mengoptimalkan balapan untuk mendapatkan posisi ketujuh dalam balapan di Sirkuit Misano tersebut.
Pembalap Repsol Honda Alex Marquez. REUTERS/Jon Nazca
Meskipun puas dengan hasil itu, dia merasa perbaikan pada set-up balapan yang dibuat oleh Honda akan memberi kesempatan untuk masuk ke 10 besar tanpa adanya insiden kecelakaan. "Saya puas karena kami melakukan peningkatan. Kami meningkat 17 detik dibandingkan akhir pekan lalu dan saya pikir peningkatannya cukup bagus, cukup tinggi dan saya senang untuk itu," ujarnya dikutip dari Motorsport, Rabu, 23 September 2020.
Tentang persiapannya untuk jadwal MotoGP Catalunya, Alex Marquez meneruskan bahwa, "Kami tahu kami perlu meningkatkan beberapa bagian. Tapi pada akhirnya, saya pikir ini langkah yang sangat bagus, kami harus terus mempertahankan performa seperti ini. Yang pasti di Sirkuit Montmelo, kami akan coba langkah ini. Hari ini mungkin posisi ketujuh sejujurnya tidak nyata karena banyak terjadi crash."
Menurut Alex, tanpa insiden kecelakaan, ia masih bisa masuk 10 besar. Ia disusul oleh Takaaki Nakagami dari LCR pada Honda pada tahap terakhir setelah headshake yang besar menyebabkan kantung udara di kulitnya terlepas. Ia pun kesulitan bernapas hingga akhir balapan.
"Saya memiliki gerakan mendadak pada stang saya, kantung udara meledak dan saya kehilangan banyak waktu karenanya. Tidak mudah menyelesaikan satu putaran dengan kantung udara yang penuh dan saya tidak bisa bernapas," ujar adik dari Marc Marquez itu.
CRASH | GPONE | MOTOGP | ARKHELAUS WISNU