TEMPO.CO, Jakarta - Cutman sekaligus pelatih tinju Jorge Capetillo mengatakan Deontay Wilder akan menjadi ujian terberat Tyson Fury ketimbang harus menghadapi Anthony Joshua. Sebab itulah, menurut dia, Tyson Fury akan menaruh perhatian lebih dalam petarungan melawan Wilder yang kemungkinan akan terjadi pada awal 2021.
"Saya pikir Wilder lebih tangguh karena kekuatan alaminya. Catatannya menunjukkan ini. Jika Anda memiliki 42 KO, itu adalah sesuatu yang tidak Anda lihat setiap hari. Jadi dengan segala hormat, kami harus lebih waspada terhadap Wilder daripada Anthony," kata Jorge dikutip dari The Sun, Kamis, 8 Oktober 2020.
Jorge, yang berperan besar dalam membantu Fury, 32 tahun, meraih kemenangan atas Otto Wallin tahun lalu, percaya bahwa kekuatan KO petinju Amerika Serikat itu lebih berbahaya. “Saya pikir Anthony Joshua adalah petarung yang hebat, anak yang hebat, manusia yang hebat. Tapi saya yakin Tyson Fury menganggap itu terlalu berlebihan untuknya," ujar dia.
Baca juga : WBC Celebrity Belt: Maywather Ditantang Tyson Fury, Jika Kalahkan Logan Paul
Ia menambahkan, “Fury adalah petarung yang lengkap, dia akan mengurung Anda. Dia tidak akan mundur. Dia akan terus bangkit. Semua pengalaman itu membuat Tyson menjadi pria yang lebih baik, pejuang yang lebih baik, dia pejuang yang lebih baik."
Sedangkan, menurut Jorge, Anthony adalah petarung yang minim kreativitas, kerap berpura-pura, selalu menggerakkan kepala, dan tidak tahu cara menggunakan jarak dan luas ring. “IQ mereka berbeda, keseluruhan IQ mereka berbeda. Anthony adalah pria kuat yang akan mengejar Anda seperti yang dia lakukan dengan Andy (Ruiz Jr), tetapi akan berbeda dengan Tyson," ujar dia.
Tyson Fury dengan murah hati membantu Capetillo selama dia membutuhkannya selama musim panas. Ia mengirimkan uang untuk membuatnya tetap bertahan ketika pandemi Covid-19 memaksa seluruh arena tinju ditutup. "Tyson adalah petarung terbaik di era ini dan divisi kelas berat dan dia membuktikannya,” kata dia.