TEMPO.CO, Jakarta - Tunggal putri unggulan ketiga asal Spanyol Carolina Marin harus mengakui kehebatan pemain Jepang Nozomi Okuhara pada laga final Denmark Open 2020, Ahad 18 Oktober 2020. Bermain dua game yang berlangsung selama 56 menit, Marin terpaksa bertekuk lutut menghadapi atlet unggulan kedua tersebut setelah kalah 19-21, 17-21.
Persaingan Marin dan Okuhara sudah berjalan ketat sejak game pertama. Kedua pemain itu saling menyusul dengan penuh semangat sepanjang laga. Beberapa kali Okuhara sempat memimpin perolehan angka, namun Marin mampu mengejar dan menyeimbangkan kedudukan. Saat kedudukan 18-18, Okuhara berhasil mengamankan dua poin akhir.
Baca juga : Bulu Tangkis: Marcus Ellis / Chris Langridge Juara Ganda Putra Denmark Open
Pertarungan sengit berlanjut pada game kedua di mana kedua pebulu tangkis sama-sama bermain agresif. Okuhara unggul, tetapi Marin tidak mau menyerahkan begitu saja gelar Denmark Open 2020.
Marin terus memberikan perlawanan keras terhadap Okuhara. Sayangnya, pemain asal Negeri Sakura itu nampaknya sudah bisa membaca pola permainan sang lawan. Bola Marin dapat dikembalikan dengan mudah oleh Okuhara.
Mendekati akhir game kedua, dengan satu pukulan kuat dan terarah, Okuhara menutup pertandingan malam itu dengan skor kemenangan 21-17. Hasil tersebut tentu sekaligus menambah catatan kemenangan Okuhara atas Marin. Dari 15 pertemuan sebelumnya, Marin sudah menang 8 kali.
Kedua pebulu tangkis itu terakhir bertemu pada babak kedua Indonesia Masters 2020. Kala itu, Marin mengalahkan Okuhara dalam dua game langsung dengan skor 21-13, 21-15.
Seusai pertandingan, Marin mengakui bahwa permainannya yang tidak konsisten. “Saya pikir alasan utamanya adalah kesalahan yang saya buat. Itu membuat frustrasi. Saya tahu selama pertandingan bahwa saya memberinya semua poin. Saya mencoba untuk tetap tenang tetapi hari ini bukan hari saya. Saya tidak bisa kembali. Saat Anda membuat banyak kesalahan sendiri, sulit untuk kembali," ujar dia.
Adapun Nozomi Okuhara, yang kalah di final Denmark Open tahun lalu dari Tai Tzu Ying, senang setelah berhasil menyabet gelar juara tahun ini. "Saya senang. Dibandingkan lawan lainnya, Marin lebih cepat dan memiliki serangan lebih keras. Saya fokus pada pertahanan dan gerak kaki, dan kaki saya bergerak sangat baik hari ini. Secara keseluruhan pertandingan itu berjalan dengan baik bagi saya,” kata dia.