TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Repsol Honda Alex Marquez mengatakan sudah mulai memahami alasan khalayak menilai motor RC213V 2020 sulit dikendarai. Ia mencoba memahami setelah naik podium keduanya akhir pekan lalu di MotoGP Aragon. “Saya mulai mengerti mengapa semua orang mengatakan Honda adalah motor yang sulit. Honda adalah motor yang sulit karena Anda harus kuat di semua lini, tidak seperti Yamaha," kata dia, dikutip dari Motorsport, Kamis 22 Oktober 2020.
RC213V 2020 telah terbukti menjadi sepeda motor yang lebih tangguh dari pendahulunya. Sejumlah aspek menjadi nilai plus dari motor seri ini antara lain karakteristik beloknya dan cara memasuki tikungan. Keunggulan dalam dua lini ini menuai kritik dari para pembalap di setiap tim MotoGP.
Baca juga : 2 Kali Naik Podium, Alex Marquez Mulai Berani Incar Kemenangan di MotoGP Teruel?
“Mereka perlu banyak fokus pada tikungan dan akselerasi kecepatan rendah. Mungkin Ducati, mereka lebih fokus pada akselerasi saja. Dengan Honda Anda harus kuat di semua poin, di titik rem, kecepatan menikung, tetapi juga dalam akselerasi," ujar adik dari Marc Marquez tersebut.
Juara dunia Moto2 itu meneruskan, “Inilah poin yang sangat menuntut saya selalu berada di depan. Jika Anda mencoba untuk santai sedikit seja, Anda kehilangan satu detik. Inilah mengapa Honda sangat sulit dan menuntut fisik yang prima setiap pembalap. Tapi saya mulai menikmatinya, saya mulai memiliki motor yang saya inginkan dan saya mulai memahami sedikit lebih baik."
Baca juga : Dua Podium Beruntun MotoGP, Alex Marquez Ungkap Wejangan Repsol Honda di Aragon
Sebelum MotoGP Prancis, tidak ada pembalap Honda yang berhasil naik podium. Repsol Honda baru naik podium setelah Alex Marquez menunjukkan penampilan brilian dalam balapan di Le Mans dan Aragon. Pada balapan itu, Alex mendapatkan podium kedua secara beruntun. Hasil ini adalah langkah maju Honda setelah tes di Sirkuit Misano pada September lalu.
Sejumlah elemen mengalami perubahan lebih banyak. Antara lain model suspensi belakang yang baru, sasis baru dan penyesuaian elektronik, serta memperpanjang jarak sumbu roda motor agar lebih sesuai dengan gaya Marquez. Hasilnya, Alex mampu meringsek naik dari posisi 18 di Le Mans dan dari posisi 11 di Aragon, ke posisi kedua di akhir balapan.
Pembalap LCR Honda Cal Crutchlow mengatakan perubahan Honda sejak Misano bukanlah keajaiban. Menurut dia, materi setiap komponen pada motor sama saja. Namun, kata dia, yang mengejutkan adalah penampilan Alex Marquez yang meningkat pada dua balapan terakhir. "Alex berkendara dengan sangat baik, sesederhana itu, tetapi kami belum membuat keajaiban dan tidak ada hal yang besar yang terjadi," ujar dia.