TEMPO.CO, Jakarta - Petarung MMA asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, disebut berbagai kalangan layak dilabeli yang terbaik di antara para juara di semua kelas (pound-for-pound). Penilaian seperti itu muncul setelah juara kelas ringan UFC itu memutuskan pensiun usai mengalahkan Justin Gaethje di UFC 254, akhir pekan lalu.
Khabib mengakhir kariernya dengan rekor tak terkalahkan, yakni 29-0 (13-0 UFC). Ia pun dianggap pantas menggeser posisi Jon Jones dari posisi teratas daftar peringkat resmi pound-for-pound UFC.
Namun, Jon Jones tak terima dengan penilaian itu. Menurut mantan juara kelas berat ringan UFC itu, Khabib yang baru empat kali mempertahankan gelar juara tak sebanding dengannya yang pernah 15 kali mempertahankan sabuk.
Petarung Amerika berusia 33 tahun itu menyampaikan kejengkelannya lewat postingan di instagramnya.
“Saya berbicara dengan semua penggemar Khabib di luar sana,” kata dia. “15 gelar dunia berbanding empat, dan kalian benar-benar membicarakan tentang siapa petarung terbaik yang pernah ada? Kalian bercanda, kan? Lima belas banding empat. Apakah kalian bercanda?”
Baca Juga:
Jon Jones. (instagram/@jonnybones)
Petarung berjulukan "Bones" melanjutkan dengan mengatakan bahwa satu-satunya yang bahkan bisa mendekati dia adalah mantan juara kelas welter dan kelas menengah UFC Georges St-Pierre. Tapi, St-Pierre disebutnya masih harus melepaskan diri dan memenangkan tiga gelar lagi untuk mengambil tempatnya.
Jon Jones menambahkan bahwa dia masih bersemangat untuk ebrtarung saat Khabib dan St-Pierre telah pensiun. "Dan aku bahkan belum pensiun. Umur saya 33 tahun. Aku masih harus menyelesaikan satu bab lagi,"
Meski Khabib terus menunjukkan dominasinya di arena oktagon, tapi Jon Jones menyebut petarung itu belum mengalami ujian seperti dirinya.
“Dia baru saja mulai bertarung dalam kompetisi tingkat elit. Bisakah Anda membayangkan saya melawan pria peringkat 10?" kata dia.
Jon Jones terakhir kali berarung pada Februari 2020. Ia mengalahkan Dominic Reyes dengan angka mutlak. Tapi, ia kemudian mengosongkan gelarnya pada 17 Agustus 2020, karena berselisih dengan Presiden UFC Dana White.
Sepanjang kariernya di MMA ia sempat tiga kali terkena sanksi karena kasus doping dan kasus hukum di luar arena.
MMA MANIA | FIGHT NEWS